Suscríbete

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 31 Oktober 2013

Lahirnya Sang Bima : Meretas sejarah pembentukan FOSEI UMS

    Berdirinya FOSEI FE UMS tidak bisa dilepaskan dari terbentuknya FoSSEI, sebuah organisasi tingkat nasional yang merupakan tonggak awal pendirian Kelompok Studi Ekonomi Islam di Indonesia. Sebuah organisasi yang lahir dari rahim mahasiswa aktifis ekonomi Islam se-Indonesia karena ke-galau-annya terhadap sistem ekonomi kapitalis, suatu sistem ekonomi liberal yang hanya mementingkan kapitalitas atau modal dan mengesampingkan humanitas dan norma agama terutama Islam.
Perjalanan FOSEI FE UMS bermula dari pertemuan nasional yang diadakan pada tanggal 11 – 13 Mei 2000 di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Delegasi dari FE UMS saat itu adalah Sdr. Sigit Muttaqin (Sekretaris Umum BEM *Badan Eksekutif Mahasiswa FE) dan Sdr. Sutiyono (Ketua Umum IMM *Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah FE) berperan aktif dalam pertemuan tersebut dengan memberikan pandangan-pandangan terkait dengan pentingnya suatu wadah organisasi nasional yang menjadi motor gerakan ekonomi islam di seluruh Indonesia.
Pertemuan nasional yang selanjutnya disebut Konggres Nasional menunjuk Sdr. Sigit Muttaqin (FE UMS) dan Sdr. Sony Mayuvi (FE UI) untuk memimpin sidang utama yang membahas tentang bentuk, visi misi, mekanisme dan tujuan organisasi. Hasil sidang itu kemudian menghasilkan keputusan bahwa nama organisasi adalah FoSSEI (Forum Silaturrahmi Studi Ekonomi Islam) Indonesia dan beberapa keputusan lainnya termasuk merekomendasikan pembentukan Kelompok Studi Ekonomi Islam di seluruh Indonesia serta pelaksanaan MUNAS I di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Setelah Konggres Nasional di Semarang maka mulailah terbentuk berbagai Kelompok Studi Ekonomi Islam di seluruh Indonesia. Sdr. Sigit Muttaqin kemudian berdiskusi dengan beberapa teman aktifis mahasiswa tentang pentingnya pengembangan ekonomi Islam dan perlunya dibentuk sebuah organisasi sebagai wadah gerakan pengembangan ekonomi Islam. Maka dimulailah berbagai diskusi dan kajian tentang Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan mendapatkan respon yang baik dari kalangan dosen dan mahasiswa, bahkan Bp. Prof. Drs. Dochak Latif (Rektor) memberikan dukungan yang luar biasa dengan beberapa kali menjadi narasumber dalam diskusi dan kajian tersebut.  Dari forum diskusi dan kajian inilah kemudian terbentuk tim yang terdiri dari; Sigit Muttaqin, Buya Al Ghazali, Andi Dwi Bayu Bawono, Ika Nurmaliana Dewi, Choirun Nur Huda, Chusnawati, dan Bonnix Hedy Maulana yang kemudian berpikir dan bekerja keras mempersiapkan pembentukan wadah organisasi sebagai sarana dan media bersama untuk pengembangan ekonomi Islam.
Walapun sempat tidak mendapatkan dukungan yang memadai dari pimpinan fakultas (Pembantu Dekan III) FE UMS saat itu, tapi alhamdulillah, atas bantuan dan dukungan Bp Ahmad Mardalis, SE, M.Si (Pembantu Dekan) tim berhasil  mendeklarasikan berdirinya FOSEI (Forum Stusi Ekonomi Islam) Fakultas Ekonomi UMS pada tanggal 19 Oktober 2000 yang disaksikan oleh Bp. Prof. Drs. Dochak Latif (Rektor UMS), Bp. Drs. Wiyadi, MM (Dekan FE UMS), perwakilan BPM, BEM, UKM dan Mahasiswa umum. Tim deklarasi juga membuat keputusan dengan menunjuk Sdr. Buya Al Ghazali menjadi Ketua FOSEI FE UMS yang selanjutnya disebut Presiden FOSEI. Pada tanggal 10 Nopember 2001 FOSEI FE UMS secara resmi telah menjadi UKM FE UMS dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) dari BEM FE UMS dan di tandatangani oleh Dekan Fakultas Ekonomi.  
Walapun statusnya sebagai anak bawang dikalangan lembaga mahasiswa di FE UMS, namun FOSEI mampu melakukan berbagai gebrakan organisasi seperti kajian rutin, kuliah umum, mimbar kampus, dan menjalin komunikasi dengan BSM Cabang Surakarta, BMI Cabang Surakarta, BMT Amanah Ummah UMS, serta berbagai kegiatan lain sehingga FOSEI yang bahkan belum memiliki struktur kepengurusan itu telah menjelma layaknya sebuah organisasi yang besar dengan berbagai kegiatan dan jaringan yang dimilikinya. Pada masa itu pula MUNAS I FoSSEI diselenggarakan yaitu pada bulan April 2001 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Sdr. Sigit Muttaqin salah satu deklarator FOSEI FE UMS terpilih sebagai Presidium Nasional FoSSEI.
Kelahiran FOSEI di Fakultas Ekonomi UMS bagaikan momentum kelahiran sang Bima dalam pewayangan karena begitu lahir langsung mempunyai kekuatan yang luar biasa. FOSEI tidak hanya mampu menjadi motor pergerakan ekonomi Islam di UMS namun juga tumbuh jadi kekuatan warna dominan dalam proses dinamika pergerakan mahasiswa Fakultas Ekonomi.
Sejak saat itulah gaung ekonomi Islam/Syariah semakin menggema bersama dengan semakin banyaknya lembaga-lembaga yang mengkaji lebih mendalam tentang ekonomi Islam seperti Syariah Banking Institute (SBI), STEI Tazkia, STEI SEBI, dan lain-lain. Begitu juga dengan dibukanya berbagai layangan dan instrument berbasis syari’ah seperti, Bank Syaria’ah Mandiri (BSM), PNM Syari’ah, BRI Syari’ah, BNI Syariah, Reksa Dana Syari’ah, Asuransi Takaful, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya, kita semua tentu berharap bahwa FOSEI FE UMS yang didirikan dengan penuh semangat dan perjuangan untuk “Membumikan Ajaran Islam dalam Bidang Ekonomi” akan menjadi lembaga yang memberikan manfaat dan hikmah yang dapat dirasakan oleh masyarakat khususnya bagi umat Islam. Marilah kita semua berdoa semoga Ekonomi Islam akan terus berkembang pesat di seluruh dunia dan menjadi suatu sistem ekonomi yang dapat menciptakan kesejahteraan dan kemaslahatan bagi umat manusia.

Insya Alloh…………………                                                                                              

Pabelan, Juli 2001

Sabtu, 05 Oktober 2013

Mengenal Pasar Modal Syariah

Pasar modal islami (Islamic capital market) merujuk pada pasar dimana aktivitas berlangsung dalam sebuah alur yang tidak bertentangan dengan prinsip islam. Prinsip-prinsip syariah di pasar modal adalah prinsip hokum islam dalam kegiatan dibidang pasar modal berdasarkan fatwa, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), sepanjang fatwa bermaksud tidak bertentangan dengan peraturan ini dan/atau peraturan Bapepam dan LK yang didasarkan pada fatwa DSN-MUI (Peraturan Bapepam LK IX.A.13 tentang penerbitan efek syariah).

Pasar Modal

1.     Investasi
2.     Aktivitas keuangan
3.     Pasar tempat
4.     Produ5.     Mekanisme harga


                                                                             

 Prinsip syariah dalam bermuamalah
1.     Tidak ada riba
2.     Tidak ada gharar
3.     Tidak ada maysir
4.     Tidak ada barang ataupun jasa Haram


 


                
Berbicara tentang pasar modal, anda perlu mengerti konsep, instrument-instrumen, dan produk yang berhubungan dengan pasar modal konvensional.
Mengenai Investasi
Investasi adalah proses untuk mengelola asset untuk menyediakan profit atau return dimasa yang akan datang. Investasi dalam sektor keuangan adalah membeli dan menjual asset keuangan untuk memperoleh return (uang kembali) dimasa yang akan datang. Investasi di sektor riil adalah membeli asset produktif untuk mengahasilkan sebuah produk yang sedang dalam proses produksi.
·         Aset keuangan : Ekuitas, Surat Obligasi, dana, Sukuk, dan lainnya
·         Aset Riil : Industri, perdagangan, properti, dan Komoditas
            Pasar adalah sebuah mekanisme dimana pembeli dan penjual saling berinteraksi untuk menentukan harga dan menukarnya dengan barang dan jasa.

Hubungan antara Pasar Modal dan Ekonomi

Suatu perekonomian saat ini erat kaitannya dengan pasar modal. Pasar modal saat ini dibutuhkan oleh dua elemen yang menunjang majunya perekonomian suatu Negara,yaitu Perusahaan-perusahaan dan Pemerintahan Negara tersebut. Pasar modal dibutuhkan untuk perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya melalui investasi yaitu dengan cara menjual saham-saham mereka ke para investor, sedangkan pemerintah membutuhkan pasar modal untuk membangun infrastruktur yaitu dengan cara menjual surat obligasi kepada investor. 

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts