Suscríbete

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 24 September 2016

SEMANGAT BERORGANISASI UNTUK MEMBANGUN KADER YANG BERKUALITAS

SEMANGAT BERORGANISASI UNTUK MEMBANGUN KADER YANG BERKUALITAS

Oleh :
Sekar Cahyani Arumdalu



  Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin bisa lepas yang namanya organisasi, karena memang kehidupan itu adalah wujud nyata dari segala jenis organisasi bentukan Allah yang melibatkan setiap makhluk hidup didalamnya. Berbicara masalah organisasi, tentu terbesit dalam benak kita masing-masing apa sih makna dari organisasi itu sendiri. Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terkendali dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama. Setiap orang yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama, menciptakan sebuah wadah atau badan dimana mereka saling berusaha untuk mewujudkan tujuan tersebut. Dan hal inilah yang menjadi sebab adanya tujuan dari sebuah organisasi. Tujuan dari sebuah organisasi sangat mempengaruhi kinerja dari organisasi itu sendiri maupun untuk mencari anggota baru dalam pengembangan dan untuk menjaga kaderisasi agar tetap bisa bertahan dan eksis dalam jangka waktu yang panjang.
  Di dalam organisasi mempunyai dampak sangat besar untuk kehidupan, karena bisa di ibaratkan sebagai masyarakat dalam lingkup kecil dan dijadikan sebagai rumah kedua. Selalu ada masalah yang dipecahkan bersama, sikap saling menjaga dan bertanggung jawab terhadap keutuhan anggota ataupun mempertahankannya, memberikan gambaran sebuah perjuangan panjang dan ini akan sangat membantu ketika dalam penyelesaian masalah atau memberikan masukan kepada masyarakat dalam lingkup luas. Untuk mengikuti organisasi kita harus bisa meluruskan niat terlebih dahulu, berfikir apa yang akan kita berikan pada organisasi sebagai bentuk kontribusi dan karya nyata, bukan hanya menunggu dan mencari sesuatu yang ada dalam organisasi tersebut. Sebuah organisasi menuntut kadernya untuk terus aktif mengupgrade diri melalui berbagai kegiatan yang bermanfaat. Bila sudah begitu, maka keberadaan personalia dalam organisasi tersebut benar-benar baik dan dapat dijadikan contoh. Tetapi, jangan lupa pula, bila kita telah masuk organisasi, kita tidak boleh mengabaikan hal-hal lain seperti urusan akademis.
  Dalam berorganisasi semangat juga paling penting untuk bisa melakukan dan mewujudkan suatu hal. Adapun kunci semangat berorganisasi yaitu wajib melaksanakan sholat lima waktu, mengaji, kumpul dengan orang-orang yang sholeh, selalu menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf. Jika ada salah satu anggota mulai patah semangat, kita harus mensupport bukan malah ikut patah semangat. Untuk melahirkan kader-kader yang memiliki karakter kuat dan berkualitas kita perlu proses pendidikan jangka panjang untuk pengoptimalan potensi-potensi kader dengan cara membagi dan menanamkan nilai-nilai tertentu, bukan halnya seperti perekrutan atau mengenalkan ruang lingkup organisasi saja, tetapi seperti halnya diadakan pelatihan atau training untuk kader baru, mengikuti berbagai kegiatan seperti kajian keislaman ataupun keilmuan, forum diskusi, membaca buku dan kegiatan lainnya. Serta jadikanlah dari setiap kegiatan tiap departemen itu sebagai jalan sukses organisasi bukan hanya formalitas saja. Organisasi akan sukses ketika kita berjalan bersama bukan individu. Maka marilah bersama-sama kita memajukan organisasi kita, mari jadikan sebuah organisasi ini tempat berproses menuju kesuksesan di masa depan. Jangan lupa untuk selalu tetap menjaga semangat, tanggung jawab, loyalitas dan selalu konsisten dengan apa yang sudah direncanakan dalam suatu organisasi.

STRUKTUR KEPENGURUSAN FoSEI FEB UMS 2016




STRUKTUR KEPENGURUSAN 
FoSEI FEB UMS
MASA AMANAH 2016/2017


NO
NAMA
AMANAH
JURUSAN
1
Abi Firmansya
Presiden
Manajemen
2
Muhammad Afif Setyawan
Wakil Presiden
Akuntansi
3
Nenda Prima Kusumawati
Sekretaris Umum
EP-HES
4
Hanindita Nur Fadlilah
Bendahara Umum
EP-HES
5
Nurul Safitri
Staf Bendahara Umum
Manajemen




6
Indomas Gusti Maredh Nesia
Kepala Departemen I Kajian Keislaman
Ekonomi Pembangunan
7
Indah Kurniasari
Sekretaris Departemen I
EP-HES
8
Arief Syawaludin Mustofa
Staf Departemen I
Akuntansi
9
Hartono Eko Atmojo
Staf Departemen I
EP-HES
10 
Annisa
Staf Departemen I
Manajemen
11
Ulva Devi Wuri Handayani
Staf Departemen I
Manajemen




12
Venus Srawara Mahardika
Kepala Departemen II Kuliah Informal Ekonomi Islam
Manajemen
13
Siti Nurbaya
Sekretaris Departemen II
EP-HES
14
Bayu Andestya
Staf Departemen II
EP-HES
15
Betta Maharani
Staf Departemen II
EP-HES
16
Said Sidqi
Staf Departemen II
Manajemen




17
Sekar Cahyani Arumdalu
Kepala Departemen III
Pengembangan Akademik dan Riset
EP-HES
18
Devi Savitri
Sekretaris Departemen III
EP-HES
19
Pratika Dwi Karisma
Staf Departemen III
EP-HES
20
Deby Tri
Staf Departemen III
EP-HES
21
Rafiq Azzam Al Afif
Staf Departemen III
EP-HES




22
Shafwan Hanif
Kepala Departemen IV Kaderisasi
EP-HES
23
Muhammad As’ad A
Sekretaris Departemen IV
EP-HES
24
Yussydara
Staf Departemen IV
EP-HES
25
Tutus Afif Abdul K
Staf Departemen IV
EP-HES
26
Jauhar Insiyah
Srikandhi
EP-HES




27
Cahyo Yulianto
Kepala Departemen V
 Eksternal & Publikasi
Ekonomi Pembangunan
28
Aldi Diva Fortuna
Sekretaris Departemen V
EP-HES
29
Rachmiawati
Staf Departemen V
EP-HES
30
Agus Evi Yanti
Staf Departemen V
EP-HES
31
Dodyk Roset
Staf Departemen V
EP-HES



MENUJU EKONOMI INDONESIA YANG BERKEADILAN

MENUJU EKONOMI INDONESIA YANG BERKEADILAN

Abi Firmansya B100136003
Kartosuro, 21 September 2016


   Bagaimana keadaan ekonomi Indonesia ? apakah kita bisa menjawabnya sebagai yang memilih ilmu ekonomi sebagai penjurusan. Hal yang terbayang pastilah berbagai masalah ekonomi yang tak kunjung usai. Untuk menjelaskan hal ini saya akan berfokus pada perekonomian masyarakat yang tergambar pada tingkat kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan ekonomi sebagai sempel dan perekonomian yang tercermin dari investasi yang masuk. Selain itu akan menggunakan tiga pisau analisis untuk membedahnya yaitu kapitalisme, komunisme, dan Islam. Diakhir juga akan dicari sistem ekonomi apa yang tepat untuk Indonesia sehingga dapat menjadi pandangan untuk kita semua.

             Kita tak asing dengan pendapat bahwa Indonesia itu adalah negara yang kaya-raya. Memiliki banyak sumber daya yang melimpah, misalnya sumber daya alam yang meliputi tambang dan non tambang yang terhampar di darat dan laut sepanjang wilayah Indonesia. Kita juga sering mendengar bahwa Indonesia memiliki tanah surga akibat begitu suburnya dan jamrut katulistiwa yang mencerminkan kekayaan hasil lautnya.. Indonesia pun memiliki sumber daya yang melimpah dari pekerja kasar sampai bergelar sarjana. Hal ini membuat investasi asing sangat baik bila di bandingkan negara ASEAN lainnya. Berdasarkan data yang ada di BKPM, sepanjang semester I-2015 arus investasi ke Indonesia sebesar USD13,66 miliar atau 31 persen dari total investasi yang masuk ke ASEAN. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan Vietnam sebesar USD7,53 miliar atau setara 17 persen dan Malaysia sebesar USD7,01 miliar atau setara 16 persen

            Sumber daya yang melimpah dan tingkat investasi yang tinggi tak menjamin negara ini bebas dari masalah ekonomi yang di antaranya berkaitan dengan kemiskinan. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia (menurut CIA World Factbook Tahun 2015) dengan jumlah penduduk 255.993.674 jiwa atau 3,5% penduduk dunia. Menurut Badan Pusat Statistik pada bulan Maret 2015, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 28,59 juta orang (11,22 persen), tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 mencapai 7,02 juta orang atau 5,5 persen.
Selain itu Kesenjangan ekonomi antara penduduk miskin dan kaya terus meningkat. Data BPS menunjukkan, masyarakat bawah hanya mendapat distribusi pendapatan sekitar 13 persen. Sedang porsi pendapatan masyarakat menengah menurun hingga di bawah 35 persen dari total pendapatan nasional. Tetapi, masyarakat level atas yang jumlahnya hanya 20 persen dari penduduk Indonesia menguasai hampir 50 persen pendapatan negara. Sebuah survei menunjukan, sekitar 50.000 orang Indonesia superkaya atau high networth individual (HNWI) memiliki kekayaan sekitar Rp 1.500 triliun ( Beritasatu.com ).
Dengan keadaan demikian apakah keadaan ekonomi Indonesia baik ?
    Kapitalisme yang berorientasi pada arus modal dan produksi dalam acuan pertumbuhan ekonomi memandang perekonomia Indoneisa saat ini sudah cukup baik dan kuat sebab masih tumbuh secara positif. Jumlah investasi asing di berbagai bidang membuat Indonesia tumbuh pesat. Hal ini dibuktikan Indonesia masuk ke dalam forum G20 yang berisikan 20 negara dengan perekonomian kuat di dunia. Kesenjangan ekonomi tak menjadi acuan utama karena lebih mengandalkan pertumbuhan kolektif. Kemiskinan dan pengangguran memang masih tinggi dapat diselesaikan dengan membuka investasi yang lebih luas agar dapat menambah lapangan pekerjaan.
    Komunisme yang berorentasi pada masyarakat komunal yang bertujuan menghapuskan kelas sosial dalam menciptakan keadilan ekonomi jelas memandang keadaan ekonomi Indonesia sangat kacau. Bertumpukan pada kesenjangan ekonomi yang tinggi dan pengolahan sumber daya yang sebagian besar dikuasai asing. Indonesia saat ini berada di fase kapitalisme ( teori mark ) yang sangat merugikan kalangan pekerja karena lebih mendukung kaum pemilik modal. Kesenjangan ekonomi antara orang kaya dan miskin semakin jauh akibat kapitalisme dan tidak memberikan keadilan ekonomi kepada penduduk miskin.
Islam sebagai jalan yang mengajarkan keadilan dan menjadi azaz dalam melakukan setiap aktivitas kehidupan juga sangat serius dalam mengatur hubungan perekonomian. Kesenjangan ekonomi menjadi acuan dalam menilai perekonomian suatu negara dalam pandangan Islam. Kesenjangan ekonomi menjadi faktor penting dalam kesejahtraan ekonomi dalam pandangan Islam. Terbukti dengan banyak ibadah yang mencoba mengikis hal ini mislanya zakat, infak, dan sedekah yang mencoba mengikis kesenjangan ekonomi tersebut. Ketika kesenjangan ini dapat di minimalkan maka dengan sendirinya jumlah penduduk miskin dan pengangguran akan berkurang karena distribusi faktor ekonomi yang semakin merata. Dangan tingginya kesenjangan ekonomi makan Indonesia dalam pandangan Islam masih belum memiliki keadaan ekonomi yang baik . Penguasaan sumber daya alam yang dimonopoli swasta asing dan bukan negara jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang berpandangan sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang banyak harus dikuasai negara.
    Jadi dapat disimpulkan dalam pandangan kapitalisme keadaan ekonomi Indonesia cukup baik, Komunis berpendapat ekonomi Indonesia tidak baik dan Islam memandang perekonomian Indonesia tidak baik. Sehingga sayapun menyimpulkan keadaan ekonomi Indonesia saat ini memang membaik secara makro dan kacau secara mikro.
Dengan keadaan ini sistem ekonomi apa yang dapat memperbaiki perekonomian Indonesia ?
    Kapitalisme memandang per ekonomian Indonesia sudah baik tinggal membuka investasi lebih luas untuk mengurangi pengangguran dan mengurang jumlah kemiskinan. Komunis memberikan solusi revolusi di pemerintahan dengan menganti NKRI menjadi negara komunis sehingga dapat mengambil alih kepemilikan sumber daya dari tangan asing. Islam lebih memberikan solusi yang nyata dengan menerapkan syariat Islam di negara Indonesia sehingga kesenjangan ekonomi dapat diatasi. Kapitalis yang lebih mendukung pemilik modal jelas akan merugikan pekerja dan komunis yang mendukung pekerja sudah jelas meresahkan pemilik modal sehingga bila kedua sistem ini yang dipilih maka jelas akan merugikan salah satu pihak dan menciptakan ketidak adilan. Sehingga Islam jauh lebih unggul untuk menciptakan keadilan ekonomi dan menyelesaikan masalah perekonomian karena menempatkan kedua belah pihak pada haknya dan menciptakan keadilan yang nyata.
Pembaca pasti menilai saya secara subjektif memilih Islam karena Islam adalah agama saya. Tapi karena saya memang mencoba mencari kebenaran. Saya tak ingin ekonomi Islam sama denga Islam yang ada pada saat ini. Islam yang hanya diyakini kebenarannya Karena keturunan bukan hasil mencari kebenaran.


Daftar pustaka :

Al-Quran dan Hadist
http://www5.bkpm.go.id/
https://www.bps.go.id/
beritasatu.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts