Pemanfaatan Teknologi oleh Gen Z Setelah Pandemi
Demi Pemulihan Ekonomi
Meistriya Amanda
Pemanfaatan Teknologi oleh Gen Z Setelah Pandemi
Demi Pemulihan Ekonomi
Meistriya Amanda
Gen Z atau Generasi Z adalah kelompok demografis dengan rentang kelahiran di pertengahan hingga akhir tahun 1990-an sampai awal 2010. Disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet. Mereka memiliki kesamaan dengan Generasi Milenial, tapi mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu seperti nge-tweet menggunakan ponsel, browsing dengan PC, dan mendengarkan musik menggunakan headset. Apapun yang dilakukan kebanyakan berhubungan dengan dunia maya. Sejak kecil mereka sudah mengenal teknologi dan akrab dengan gadget canggih yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap kepribadian mereka. Generasi Z yang merupakan keturunan dari generasi X dan baby boomer, sekarang ini merupakan anak-anak muda yang rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari bidang seni.
Sebagai generasi yang terlahir pada era digital, akses internet telah menjadi kebutuhan bagi Generasi Z. Bila lima tahun lalu Warung Internet (Warnet) merupakan tempat utama bagi anak-anak (81%) dan remaja (56%) untuk mengakses internet, pada tahun ini Warnet tergantikan oleh rumah, dimana 49% anak-anak dan 62% remaja mengakses internet dari rumah mereka. Angka tersebut meningkat dari 7% pada anak-anak dan 9% pada remaja. 93% anak-anak dan 97% remaja menyatakan mereka mengakses internet melalui perangkat mobile mereka seperti smartphone atau iPad. Aktivitas yang paling banyak dilakukan oleh Generasi Z dengan internet ini adalah berinteraksi melalui media sosial, menjelajah internet, bermain game dan mendengarkan musik.
Pandemi COVID-19 telah mengubah cara dunia berfungsi, menggambarkan keterbatasan banyak sistem yang ada dan menyoroti kebutuhan akan peran teknologi informasi sebagai produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Sementara dalam upaya menahan virus, teknologi memiliki peran yang sangat penting untuk mengurangi kontak secara langsung. Pandemi virus Covid-19 yang hadir di Indonesia selama setahun telah membawa berbagai perubahan bagi perekonomian Indonesia. Ancaman terbesar ekonomi di masa pandemi ini adalah ketahanan ekonomi internal dan eksternal terlebih lagi dengan adanya rivalitas antara China dan Amerika yang makin mengancam perekonomian global.
Salah satu nilai positif yang hadir di tengah pandemi adalah adanya optimalisasi digital yang mampu mendorong penguatan ekonomi dan kesehatan. Digitalisasi ini merupakan respons adaptif dan transformatif dari perubahan yang terus mendisrupsi kehidupan masyarakat, sebagai contoh adanya aplikasi Peduli Lindungi yang digunakan untuk melacak dan menghentikan persebaran virus Covid-19.