Syariah Islam termasuk syariah perekonomian mempunyai komitmen untuk dipraktekan dalam rangka menjadi sebab kebahagiaan dan kesejahteraan hidup. Demikian juga tujuan syariah Islam dalam bidang perekonomian yaitu untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan dalam berbisnis dan berusaha di bumi Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa syariah Islam dalam perekonomian perlu membumi di Indonesia.
1. Umat Islam perlu memiliki tata nilai yang mengatur tingkah laku umat Islam agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang haram, nista, dengan cara menetapkan nilai haram atau halal, makruh atau mubah, wajib atau sunnah, fardhu ain atau kifayah. Penetapan aturan tata nilai tersebut dapat diperankan berbagai elemen umat Islam seperti ulama, pemerintah, praktisi ekonomi, akademisi, mahasiswa dan masyarakat umum. Nilai ini berlaku terhadap pemenuhan maupun produksi barang dan jasa. Juga nilai demikian berlaku pada tindakan dan pekejaan kita sehari-hari dalam upaya mencari fadhlillah (rizki) dari Allah Swt.
2. Ilmu ekonomi umum yang selama ini dipelajari di Indonesia pada umumnya tidak dapat menjelaskan beberapa transaksi dilarang, seperti riba, spekulasi, rekayasa jual-beli dilarang. Demikian juga mengapa kepemilikan baik individu, umum dan negara diatur sedemikian rupa, sehingga membantu pemerataan pendapatan atau kekayaan dikalangan masyarakat Islam.
3. Sudah banyak sekali ilmu yang ditumbuhkan dari khazanah Islam sendiri kemudian berkembang bersama zamannya. Akan tetapi karena masalah keduniaan nampaknya ilmu ekonom Islam tidak menjadi sentral pemikiran Islam. Oleh karena itu konsep ekonomi Islam menjadi ketinggalan zaman dan tidak pernah tersentuh serta berkembang. Memang didalam Al Qur’an dan As-Sunah terdapat ayat dan dalil mengenai ekonomi tetapi kebanyakan berkaitan dengan pertanian dan perdagangan, bukan industri.
4. Penyusunan, pengembangan dan penerapan ekonomi Islam di Indonesia ini dimaksud agar umat Islam mendapat kepastian kesertaanya dalam pembangunan ekonomi yang dipandu oleh pemerintah. Umat Islam itu juga berkepentingan antara lain, adanya : pertumbuhan ekonomi, kesempatan kerja penuh, efisiensi ekonomi, pemantapan tingkat harga, distribusi pendapatan yang merata. Kecuali itu perlu memperhatikan masalah-masalah antara lain : kemiskinan, polusi, pengangguran dan inflasi, pengawasan harga, serta kesehatan.