Suscríbete

Selasa, 05 Juli 2011

Trust is The Best Capital Basic

Oleh: Dr. Hasan el-Qudsy
Dewan Pakar MES Surakarta

Dalam semua lini kehidupan masyarakat, kejujuran dizaman sekarang ini menjadi barang yang langka dan sulit dicari. Bahkan jujur dianggap sebuah momok yang akan menghancurkan sebuah kehidupan.Tidak terkecuali dalam dunia bisnis.Tidak sedikit mereka yang bermain di dunia bisnismenjadikan keuntungan sebagai tujuan utama.Untuk mendapatkannya, berbagai carapun di legalkan.Kebongan dan manipulasi sudah menjadi tradisi dan good managementdalam oprasional usaha mereka. Prilaku semacam ini apabila telah menjadi grand design setiap perusahaan, tentu akan membawa efek negative yang luas bagi kehidupan masyarakat. Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur berbagai lini kehidupan.Islam secara tegas melarang segala bentuk kebohongan.Sebaliknya Islam sangat menghasung umatnya untuk selalu jujur dan bersama-sama menciptakan kejujuran.Berbuat jujur tidak akan hancur. Karena Islam menyakini bahwa “trust is the best capital basic” dalam segala lingkup kehidupan, termasuk dalam berbisnis.
Makna Kejujuran.
Dalam ayat 119 surah at-Taubah, Allah memerintahkan kepada orang yang beriman untuk bertaqwa dan bersama orang-orang yang sidik.Menurut al-Raghib dalam bukunya al-Mufradat fii Ghoribil Qur`an (hal:163, 277), kata sidq (benar atau jujur) dan kidzb (bohong) pada umum digunakan dalam bentuk ucapan (QS.4:87,4:122), danjuga dalam kenyakinan dan prilaku. Sebagaimana dalam kalam Allah, “Agar Dia menanyakan kepada orang-orang yang benar tentang kebenaran mereka dan Dia menyediakan bagi orang-orang kafir siksa yang pedih.(QS. 33:8). Artinya Allah akan menanyakan kebenaran ucapan dan prilaku mereka kelak di hari kiamat. Jadi tidak cukup pegakuan tetapi perlu pembuktian dengan prilaku.
Dengan demikian kata sidq yang dalam bahasa kita dimaknai jujur dapat diperca adalah lawan kata dari kata kidzb yang berarti kebohongan.Perkataan bisa dikatakan benar atau jujur apabila sesuai kenyatanan yang terjadi.Dan dikatakan bohong apabila perkataan tersebut tidak sesuai dengan rialita yang terjadi.Begitu pula dengan kenyakinan dan prilaku seseorang.Untuk itu antara kejujuran dan kebohongan tidak mungkin bersatu dalam suatu obyek. Karena apabila terjadi akan menjelma menjadi sebuah kemunafikan. Yaitu prilaku yang dhahirnya terlihat jujur, namun batinnya dipenuhi dengan kebohongan.Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu(QS. 3:154).Dalam hadits Rasulullah saw. dijelaskan bahwa, Tanda orang munafik itu tiga walupun ia puasa dan salat serta mengaku dirinya muslim. Yaitu jika ia berbicara ia berdusata jika berjanji ia menyalahi dan jika dipercaya ia khianat.”(HR. Muslim).
Dimensi Kejujuran
Sayyid al-Thantawi (2061), ketika mengomentari (QS. 9:119) menjelaskan bahwa, kebenaran atau kejujuran itu meliputi segala aspek kehidupan, baik dalam niat, ucapan dan prilaku.Niat atau motifasi yang ada dalam diri seorang dikatakan benar apabila sesuai dengan tuntunan syariah.Begitupula halnya dengan ucapan dan prilaku. Karena pada dasarnya bagi seorang mukmin sejati menyakini bahwa, “sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya”.(QS.17:36)
Seorang pembisnis muslim yang taat, tentu akan selalu berusaha jujur dalam segala kehidupannya. Di mulai dari niatan ketika berbisnis, modal yang digunakan, transaksi yang dipakai,  bahkan sampai cara pemasaran dan pengelolaan laba. Dengan kata lain, dari hulu sampai hilir, ia akan selalu berusaha jujur, agar yang dilakukan dalam bisnisnya sesuai dengan ketentuan syariah. Jika seorang pembisnis telah mampu meletakakan kerangka kejujuran dalam semua lini usahanya secara profesianal dan istikamah, maka label syariah baru pantas disematkan kepadanya.
Perlunya Komunitas Kejujuran
Perintah Allah “wakuunuu ma`ash-shoodiqiin” yang artinya dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(QS.al-Taubah:119) memberikan isyarat bahwa, kejujuran perlu dibangun bersama dan membutuhkan komunitas untuk menyuarakan dan membentuk opini. Dengan kata lain, seorang mukmin tidak cukup dirinya telah berbuat jujur, tetapiia juga harus bersama orang lain dalam menjalankan kejujuran. Sehingga kejujuran menjadi gerakan masa dan mampu membentuk komunitas kejujuran.Karena kejujuran individual akan sangat mudah terobang-ambing bahkan bisa jatuh, jika komunitas lingkungannya tidak mendukungnya.Seperti yang terjadi pada saat sekarang ini. Banyak orang yang dulunya dikenal jujur dan menyuaran kejujuran, tiba-tiba tenggelam lenyak, bahkan terbawa arus kebohangan, tidak lain karena ia jauh dari komunitas kejujuran. Oleh karena itu Allah memerintahkan orang yang jujur untuk bergabung dangan orang yang jujur, agar dapat saling menguatkan dan saling mengingatkan dalam kejujuran.
Dalam membentuk komunitas kejujuran, srategiyang dilakukan olehRasulullah adalah memulai dari diri sendiri, kemudian mengajak keluarga atau teman terdekat dan masyarakatnya.Jika komunitas kejujuran sudah terbentuk dalam masyarakat, maka setiap individu akanmerasa mudah dalam menjalankan bisnisnya. Roda perekonomian akan bergerak dengan cepat. Karena seseorang tidak lagi curiga ketika menyerahkan pengelolaan sumberdaya kepada pihak lain yang kekurangan sumberdaya. Pihak yang menyerahkanakan selalu merasa aman karena pihak yang diserahi selalu bertindak jujur. Inilah menurut penulis salah satu isyarat yang terdapat (QS. 92:6-7), bahwa Allah akan memudahkan bagi orang yang memiliki karakter jujur.
Keberkahan Kejujuran.
Ketika seorang pelaku bisnis dapat berbuat jujur, sesungguhnya ia telah menanamkan modal saham terbesarnya dalam berbisnis. Berbagai kemudahan akan ia dapatkan dalam kehidupannya. Sudah banyak cerita orang berhasil dalam bisnisnya, karena hanya bermodal kejujuran. Rasulullah saw adalah salah satu contohnya. Dalam berbisnis ia selalu berlaku jujur, tidak mengurangi timbangan, tidak menyembunyikan barang yang rusak dan tidak menetapkan harga yang mahal. Maka sejarahpun mencatat Rasulullah sebagai salah satu orang yang berhasil dalam bisnisnya dengan hanya bermodal kejujuran.Dalam kesempatan lain Rasulullah menegaskan, "Berlaku jujurlah, karena sesungguhnya kejujuran itu menuntun kepada kebaikan, dan sesungguhnya kejujuran itu menuntun ke surga.Dan jauhilah dusta, karena dusta itu menyeret kepada dosa dan kemungkaran, dan sesungguhnya dosa itu menuntun ke neraka." (HR Bukhari).

Penutup.
Kapanpun dan dimanapun, kebohongan apabila sudah menjadi tradisi bahkan grand design dari suatu masyarakat, maka berbagai kerusakan termasuk dalam bidang ekonomiakan terjadi. Namun sebaliknya jika kejujuran menjadi life style suatu bangsa maka berbagai kemudahan dan keberkahan akan segera tercipta.Tetapi jikalau mereka benar (jujur) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka” (QS.47:21). Dan dunia bisnis, adalah dunia yang sangat rentan dengan kebohongan. Hanya mereka yang bertaqwalah yang akan mampu bertahan dalam kejujuran. Oleh karenanya Rasulullah sebelum menjadi seorang nabi, beliau telah memberikan contoh sebagai pembisnis yang sukses dengan menjadikan trust is the best capital basic.Wallahu `Alam bish-shawab.

Diberdayakan oleh Blogger.

Alamat Kesekretariatan

Student Union Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57169, Indonesia

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts