“Pemulihan UMKM Melalui Transformasi Digital Di Masa Pandemi”
Najma Farida Zubaidah
Email: najmafarida09@gmail.com
Abstrak
Artikel ini
bertujuan untuk menganalisis pemulihan UMKM di masa pandemi melalui transformasi
digital. Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun terjadi hal ini berdampak
besar terhadap banyak sektor kegiatan termasuk dalam sektor ekonomi. Di bidang
ekonomi khususnya UMKM di masa pandemi ini sangat berdampak besar terkait dalam
berbagai hal. Oleh karena itu transformasi digital terhadap UMKM perlu
dilakukan agar dapat memulihkan dan membangkitkan ekonomi seperti sebelumnya.
Dengan digitalisasi pelaku UMKM akan mendapat berbagai kemudahan salah satunya
dalam hal pemasaran produk maupun jasanya. Artikel
ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengkolaborasi berbagai
literatur akan pengembangan UMKM digital guna pemulihan kembali di masa
pandemi.
Keyword: UMKM digital, pandemi, ekonomi
1. PENDAHULUHAN
Pandemi Covid-19 yang terjadi di
awal tahun 2020 sampai saat ini belum juga berakhir semakin hari kasus yang
terjadi semakin melonjak. Hal ini mengakibatkan banyak sektor yang terhambat
bahkan terhenti, dalam sektor ekonomi banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya
bahkan gulung tikar. Jika melihat perusahaan-perusahaan besar banyak yang
seperti itu, bagaimana dengan nasib dari UMKM. Hal tersebut juga dialami oleh
para pelaku UMKM sulitnya mendapat uang di masa pandemi akan membuat banyaknya
penurunan akan pelanggan. Dengan begitu dampak besar akan terjadi, para pelaku
UMKM di kondisi ini juga membutuhkan modal untuk terus menjalankan dan
mempertahankan usahanya. UMKM saat ini adalah harapan untuk memulihkan dan membangkitkan ekonomi, maka perlunya
transformasi digital.
Saat ini
Pemerintah terus berusaha mendorong
percepatan transformasi digital untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah
(UMKM). Oleh karena itu para inovator muda didorong untuk mendukung
digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah melalui program Pahlawan Digital
UMKM. Hal tersebut digagas demi
mendorong transformasi digital di kalangan pelaku UMKM yang pada akhirnya dapat
membantu sektor tersebut bertahan di tengah pandemi. Penggagas Pahlawan Digital
UMKM, Putri Tanjung mengatakan bahwa dalam situasi serba sulit saat ini banyak
UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan
ekosistem digital. “Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem
digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir
dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital,” katanya pada diskusi virtual
yang dikutip dari situs www.covid19.go.id, Rabu (11/11/2020).
Staf Khusus
Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari menjelaskan bahwa inovasi dan layanan
digital mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan.
Berdasarkan data BPS per September 2020, 45 persen pelaku UKM hanya mampu
bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini.
“Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM
di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60%
usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Oleh karena itu sangat
penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan,” jelasnya.
Kemenkop UKM juga mengutip data dari
Asian Development Bank tahun lalu terdapat 48,6 persen UMKM tutup sementara
karena pandemi virus corona, sementara 30 persen UMKM yang bertahan mengalami
penurunan permintaan.
Meskipun
perekonomian sedang lesu, platform digital, terutama e-commerce, membawa angin
segar bagi UMKM untuk melanjutkan bisnis mereka. Mengutip survei dari Sea
Insight pada Juni 2020, 54 persen UMKM memanfaatkan media sosial untuk berjualan
online. Sementara UMKM yang berjualan di e-commerce mencapai 45 persen, total
transaksi di e-commerce pada 2020 lalu meningkat 36 persen dibandingkan 2019,
menurut data dari Bank Indonesia per November 2020. Transaksi di e-commerce
tahun lalu senilai Rp286,9 triliun. Pemerintah mendorong UMKM masuk ke platform
digital melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia, yang mengajak masyarakat untuk
menggunakan produk lokal. Sejak kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia
diperkenalkan pada pertengahan 2020, terdapat 3,8 juta UMKM yang masuk ke
platform dagang online berdasarkan data per Desember 2020. Usaha pemerintah
untuk mendorong UMKM berjualan online dan terus tumbuh selama pandemi tidak
berhenti di situ. Kemenkop UKM menyediakan platform pelatihan agar pelaku UMKM
bisa belajar secara online dan bisa mengembangkan bisnisnya secara
berkelanjutan. Menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kemenkop UKM
mengembangkan program Belanja di Warung Tetangga, agar warung bisa bersaing
dengan toko-toko besar.
Dalam program tersebut, warung bisa berbelanja bahan pokok melalui aplikasi Warung Pangan yang terhubung ke BUMN klaster pangan. Sebagai upaya menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan, pemerintah juga mendorong UMKM masuk ke sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk meningkatkan pembelian produk lokal oleh pemerintah dan BUMN ketika konsumsi rumah tangga tidak berdaya beli yang kuat. Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenkop UKM meluncurkan program pengadaan barang dan jasa di sekolah. Tantangan UMKM di Indonesia cukup beragam dan perlu untuk dicari solusi-solusi yang tepat. Penyebabnya, rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,5 persen. Kondisi ini dianggap perlu untuk menciptakan kondisi kemudahan berusaha agar meningkatkan rasio tersebut. “UMKM juga perlu langsung terhubung dengan rantai pasok industri, yang aksesnya kini baru mencapai angka 15 persen,” ucap Fiki. Kemenkop UKM sendiri telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengembangkan digitalisasi UMKM. Strategi tersebut antara lain:
1. Strategi yang pertama adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat.
2. Strategi yang kedua, mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program.
3. Strategi yang ketiga adalah perluasan akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah.
4. Strategi yang ke empat adalah mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM. Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah, pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi UMKM untuk berlabuh ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya.
Dengan
strategi-strategi tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan UMKM melalui
transformasi digital. Seperti yang dijelaskan para pelaku UMKM dapat
memanfaatkan transformasi digital ini untuk usahanya. Para pelaku UMKM dapat
mempromosikan maupun menjual produk dan jasanya melalui platform digital yang
tersedia. Saat ini adalah masa globalisasi dimana teknologi semakin maju dan
beragam. Hal ini akan mempermudah para pelaku UMKM dan pembeli dalam memenuhi
kebutuhannya. Dengan begitu kegiatan ekonomi akan terus berjalan dengan baik,
karena mudahnya dalam mengaksesnya. Para pelaku UMKM yang mempunyai warung juga
tidak perlu khawatir karena Kemenkop UKM memiliki program Belanja di Warung
Tetangga, agar warung bisa bersaing dengan toko-toko besar. Dalam program ini,
warung bisa berbelanja bahan pokok melalui aplikasi Warung Pangan yang
terhubung ke BUMN klaster pangan. Dengan adanya aplikasi tersebut akan mempermudah
saat berbelanja kebutuhan warung yang diperlukan. Pemerintah juga mengadakan
progam “Gerakan Bangga Buatan Indonesia”, yang mengajak masyarakat untuk
menggunakan produk lokal. Gerakan ini sudah dilakukan sejak pertengahan 2020
dan mendapatkan respon yang positif dari para konsumen pada platform digital.
Selain untuk mendorong produk produk dari pelaku UMKM tetap eksis di pasaran
juga untuk menciptakan rasa bangga terhadap produk buatan lokal.
Pemulihan
UMKM akan terus dilakukan sampai terciptanya ekonomi yang stabil kembali. Para
pelaku UMKM juga harus tetap menjaga transformasi digital ini agar usahanya
tidak terhenti ditengah jalan. Dengan terus mengembangkan dan mempelajari cara
menjual produk di platform digital serta terus berinovasi. Karena inovasi akan
diperlukan terlebih lagi dengan adanya platform digital yang memungkinkan
adanya persaingan dengan produk yang sama. Diharapkan pemulihan UMKM melalui
transformasi digital berjalan lancar dan akan membangkitkan ekonomi di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
m.merdeka.com- 4-strategi-pemerintah-dorong-digitalisasi-umkm.
m.antaranews.com-
2007005 digitalisasi-berikan-manfaat-berkelanjutan-untuk-umkm.