Penentuan
Mata Uang
Oleh : Lukcman Arief
Dalam beberapa abad
terakhir hingga sekarang sistem kapitalisme berkembang dengan sangat cepat.
Sistem kapitalisme menggunakan bank sebagai ujung tombaknya. Sistem kapitalisme
diterima dengan baik oleh semua negara yang ada di dunia dengan sitem perbankan
sbegai ujung tombaknya. Hal ini disebabkan sistem perbankan dinilai dapat
dijadikan sebagai suatu alat atau metode untuk mempermudah pembiayaan suatu
kebutuhan. Selain itu sistem perbankan dinilai dapat menyejahterakan masayarakat
karena dengan aktivitasnya pihak bank dapat membantu masyarakat yang kekurangan
modal agar dapat meminjam uang sehingga dengan pinjaman uang tersebut
diharapkan dapat memutar roda perekonomian masayarakat. Padahal pinjaman
yang dilakukan oleh bank kepada masyarakat dapat membebani masyaraat, karena
mereka harus mebayar bunga dari pinjaman mereka tersebut. Selain itu, bunga
yang ditetapkan oleh bank dapat meningkatkan laju inflasi.
Disisi lain perbankan
diseluruh dunia dalam melakukan aktivitasnya pasti menggunakan mata uang seusai
dengan mata uang yang berlaku pada suatu negara tertentu. Mata uang yang ada
diantara satu negara dengan yang lain pasti memeiliki perbedaan -kecuali pada
bebeapa bagian negara eropa yang menggunakan mata uang sama-, perbedaan mata
uang juga berpengaruh pada nilai mata uang. Nilai mata uang pada negara
tertentu lebih tinggi daripada nilai mata uang yang ada di beberapa negara yang
lain. Sehingga apabila seseorang yang berada di negara X ingin bertransaksi
dengan seseorang yang berada di negara Y maka orang yang berada di negara X
harus mengkonversikan nilai mata uangnya agar sesuai dengan mata uang yang ada
di negara Y. Hal ini menyebabkan terdapat perbedaan harga/nilai suatu barang
yang justru dapat merugikan salah satu pihak.
Perbedaan nilai mata uang
tersebut dapat dinilai wajar oleh orang-orang yang mendukung sistem kapitalisme
karena mereka berpendapat telah melakukan penyesuaian nilai mata uang yang ada
diantara negara-negara yang ada. Padahal hal tersebut merupakam suatu bentuk
kedholiman/kejahatan terselubung. Pihak yang paling dimanfaatkan dalam sistem
ini adalah orang-orang yahudi dan nasrani.
Pihak yahudi dan nasrani
merupakan orang-orang yang pertama kali menggunakan, menerapkan dan mengenalkan
sistem perbankan. Yahudi dan nasrani yang pada saat itu (sekitar abad 16)
diwakilkan oleh negara Inggris dan Perancis. Pada saat itu negara Inggris dan
Perancis meruapakan negara yang kuat dan saling bersaing satu dengan yang lain.
Pada saat itu mereka saling berlomba untuk menjadi lebih kuat. Hingga satu saat
mereka merencanakan suatu niat untuk menjelajah dunia agar dapat menambah
kekuatan mereka. Akhirnya mereka menyiapkan armada laut mereka, namun pada saat
itu Inggris sedang terjebak dalam kondisi kekurangan dana untuk memperbaiki
aramada lautnya, sehingga salah seorang diantara mereka ada yang
berpendapat dengan melakukan sebuah
terobosan baru degan menghadirkan sistem perbankan dengan metode-metode
pembiayaannya. Dalam waktu beberapa hari saja kekurangan dana yang akan digunakan
untuk memperbaiki armada laut sudah
dapat tertutupi. Sejak saat itu sistem perbankan digunakan oleh mereka, karena
mereka menilai hal tersebut menguntungkan. Mereka (Inggris, Perancis dan
beberapa negara Eropa lain) mengenalkan metode perbankan mereka kepada seluruh
wilayah yang mereka datangi, termasuk amerika, afrika, hingga asia. Dengan
demikian telah tampak dengan jelas bahwa sistem perbankan dan permainan nilai
mata uang yang ada sekarang adalah buatan kaum yahudi dan nasrani. Sistem ini
justru akan merugikan kaum muslimin secara khusus dan manusia secara umum.
Perbedaan nilai mata uang akan menjatuhkan perekonomian negara tertentu dan
akan meninggikan negara yang lain. Sehingga apabila masing-masing negara
berupaya dengan berproduksi menghasilkan barang dan jasa dengan tingkat yang
sama, maka kedaan perekonomian dunia akan tetap sama saja, yang memiliki nilai
mata uang yang rendah akan tetap menjadi negara yang berpenghasilan paling
sedikit, negara yang nilai mata uangnya berada ditengah-tengah akan naik-turun
dengan fluktuatif, sedangkan negara yang memiliki nilai mata uang yang tinggi
akan tetap berada pada titik tertinggi dalam perekonomian dunia.
Selain itu nilai mata uang juga selalu berubah
mengikuti laju inflasi yang semakin bertambah naik setiap tahun. Sedangkan
inflasi sendiri terjadi salah satu penyebabnya adalah praktik riba yang
diterapkan oleh bank. Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa, mata uang yang
dapat mennyamaratakan nilai mata uang diantara satu negara dengan negara yang
lain hanyalah dinar dan dirham. Dimana dinar dan dirham memiliki nilai yang
konsisten dan sama terhadap komoditi barang ekonomis. Apabila dinar dan dirham
dijadikan sebagai mata uang dunia, maka kegiatan perdagangan internasional akan
semakin mudah dan luas, perputaran roda perekonomian semakin lancar, pemerataan
kekayaan semakin meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat setiap negara
dapat lebih mudah tercapai.
Penulis: Ade Luckman
Arief