TIGA
PERIODE MENGABDI DI FoSEI
Artikel kali ini saya
diberikan kesempatan untuk berbagi pengalaman selama berada di FoSEI.
Perkenalkan nama saya Nur Aini Prima Adityasari saya Mahasiswa Jurusan Ekonomi
Pembangunan Semester VII Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Pada kesempatan kali ini saya akan memberikan pengalaman dan
motivasi selama menjadi bagian dari Forum Studi Ekonomi Islam (FoSEI). Seperti
halnya yang dilakukan anak Mahasiswa Baru pada umumnya, pada saat fakultaria
saya mencoba hal baru yang sebelumnya belum pernah saya ikuti di Sekolah dulu.
Saya mencoba memasuki dunia perkuliahan sekaligus mencoba dunia organisasi yang
notabennya begitu asing bagi saya. Dengan niat klasik yakni ingin menambah
pengetahuan, pengalaman serta relasi saya bertekad untuk mendaftar di sebuah lembaga
yang saya ketahui melalui Expo di GOR Kampus 2. Selain FoSEI, dulu saya juga
pernah tertarik dengan lembaga lain di Keluarga Mahasiswa (KAMA) FEB. Namun
karena ada beberapa pertimbangan seperti pembagian waktu dan kurangnya relasi
saya memutuskan untuk mendaftar di FoSEI saja. Singkat cerita setelah melalui
beberapa tahapan untuk masuk ke FoSEI saya sudah menjadi anggota sekaligus
menjadi Staf Departemen Keislaman. Seperti jenjang karir, untuk periode
berikutnya saya diamanahkan menjadi Sekretaris Departemen Keislaman untuk
menemani Yunda Rachmia. Selama 2 periode itu banyak yang saya dapat yang tidak
bisa di dapat Mahasiswa Umum, seperti relasi, pengalaman organisasi, public
speaking dsb yang membuat diri saya lebih bermanfaat dari sebelumnya. Namun,
perubahan itu harus kita barengi juga dengan rasa tanggungjawab dan amanah
serta tujuan dan niat kita berada di FoSEI. Pada saat saya di amanhkan menjadi
Sekretaris saya juga belajar untuk memahami karakter orang serta belajar
menjadi leadership di lingkungan saya. Dengan karakter saya yang sedikit
tempramental sedikit demi sedikit saya mulai menyadari dan merubah sikap
negatif saya. Hal ini menunjukan bahwa banyak keuntungan dan manfaat jika kita
mengikuti organisasi baik didalam kampus maupun eksternal kampus. Saya akui
akan tampak berbeda jika kita membandingkan anak organisitator dengan Mahasiswa
Umum, contohnya saja pada saat kita menyampaikan materi dikelas ( Presentasi),
kemampuan berbicara serta mental dari keduanya akan terlihat terlebih dalam menanggapi
sebuah pertanyaan dan sanggahan.
Setelah saya
diamanahkan menjadi Sekretaris Departemen, Qodarullah saya di amanahkan menjadi
Ketua Umum FoSEI Tahun 2019 tepat pada periode ketiga selama saya mengabdi di
FoSEI. Tentunya ada rasa shock dan down karena pastinya harus memimpin teman
teman kurang lebih 75 orang. Namun dengan dukungan dari Alumni, BPO dan anggota
FoSEI yang lain saya bisa dan sudah menjalankan amanah ini selama setengah
periode. Terlepas dari itu semua, beban yang saya tanggung lebih berat dari
sebelumnya karena harus lebih mengayomi teman teman dengan berbagai karakter.
Pada saat ini, alhamdulillah saya mempunyai banyak kenalan kader FoSSEI
regional maupun nasional yang sangat bermanfaat sebagai relasi untuk masa
mendatang. Kalau kata alumni waktu jadi Ketua Umum mereka malah menikmati
dengan enjoy dan beranggapan bahwa saat datang ke agenda Regional/Nasional
sebagai refresing. Dari situ saya juga bisa mengambil kesimpulan untuk bersikap
santai dalam menjalankan amanah ini. Sebenarnya saya termasuk orang yang
pendiam dan introvert, tapi karena saya diamanahkan menjadi Ketua Umum saya
mencoba untuk friendly ke semua orang dengan tujuan biar komunikasi saya
berjalan dengan baik. Selain itu saya juga tidak mau bahwa ada istilah atasan
dan bawahan, jadi hubungan kami diorganisasi agar bisa selaras dan baik.
Setiap keputusan yang
kita ambil pasti ada pro dan kontranya. Seperti halnya jika kita lebih memilih
sebagai mahasiswa organisatoris maka kita harus bisa menyikapi baik dan
buruknya dikehidupan kita. Begitupun jika kita lebih memilih sebagai Mahasiswa
Umum yang hanya berfokus pada perkuliahan saja. Intinya kembali lagi ke niat
awal kita untuk mengambil keputusan tersebut. Disini saya akan memberikan
sedikit motivasi untuk teman-teman organisatoris agar tetap semangat dan
istiqomah dalam menjalan amanah. Setiap orang pasti akan merasakan dimana titik
jenuh itu ada, tapi selayaknya kita sebagai manusia harus bisa untuk menanggapi
dan mengatasi permasalahan itu. Kemudian mencobalah menjadi orang yang
konsisten dalam segala hal. Dan tidak lupa menjadi orang yang bertanggungjawab,
baik kita diposisi yang benar maupun di posisi yang salah, serta belajar untuk
menghargai dan memahami orang lain. Semua hal yang sudah saya sampaikan tadi
akan berbalik ke dalam diri kita masing-masing jika kita melakukannya kepada
orang lain. Saya ingat pesan dari Alumni FoSEI “FoSEI itu tidak memberikan
apa-apa pada kalian, kalianlah yang nantinya memberikan sesuatu kepada FoSEI”
artinya kita menjadi orang yang lebih baik dan bermanfaat bukan karena
instansi/lembaga tapi karena usaha kita sendiri. Karena sejatinya FoSEI
hanyalah sebuah wadah untuk menfasilitasi kita dalam belajar Ekonomi islam,
selebihnya usaha kita sendiri. Dan nantinya jika kita sudah purna dan menjadi orang
yang sukses maka akan memberikan kebanggaan bagi FoSEI sendiri. “Kuliah itu
amanah orang tua, menjadi anak organisasi itu adalah pilihan” jadi jika kita
sudah memilih menjadi anak organisasi tekuni dan jalani dengan semestinya tanpa
meninggalkan amanah dari orang tua.