Suscríbete

Jumat, 22 Juli 2022

PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI DENGAN PENGUATAN DIGITAL MARKETING MELALUI PERAN GEN Z

PEMULIHAN EKONOMI PASCA PANDEMI DENGAN PENGUATAN DIGITAL MARKETING MELALUI PERAN GEN Z

Erni Ghurni

 

PENDAHULUAN

Pandemi Covid-19 masih berlangsung hingga saat ini, yang dimana tentu saja sangat mempengaruhi didalam berbagai aspek kehidupan manusia salah satunya adalah perekonomian. Perlambatan ekonomi terjadi di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia, perlambatan tersebut terjadi diberbagai sektor ekonomi terutama yang mengandalkan aktivitas pada mobilitas barang dan jasa seperti pariwisata, hiburan, transportasi dan perdagangan. Era digital semakin bekembang pesat selama beberapa tahun terakhir apalagi dengan adanya pandemi seperti ini, pengunaan teknologi semakin dijadikan cara untuk bertahan hidup, maksud dari bertahan hidup adalah mereka memanfaatkan untuk melakukan kegiatan berupa makan, berdagang, berjualan dengan kecanggihan teknologi saat ini. Mereka harus bisa beradaptasi dengan majunya teknologi ini, jika tidak maka mereka akan mengalami kesulitan dan ketinggalan zaman. Kebijakan untuk mengatasi penyebaran Covid-19 telah mengurangi mobilitas manusia serta aktivitas barang dan jasa. Konsumsi, investasi, transportasi, pariwisata, produksi, dan keyakinan pelaku ekonomi menurun signifikan, yang pada akhirnya membuat pertumbuhan ekonomi turun dengan tajam. Pelemahan perekonomian nasional yang terjadi akibat dampak pandemi Covid-19 perlu menjadi perhatian kita bersama untuk mengatasinya karena bila tidak ditangani dengan segera, akan berisiko mengganggu stabilitas perekonomian dan stabilitas sistem keuangan, dan menahan upaya percepatan menjadi negara maju.

ISI

Masa pandemi Covid-19 seperti ini mengubah gaya semua orang di dunia dengan semakin meningkatnya pemanfaatan digital marketing. Oleh karena itu, upaya pemulihan pasca pandemi dengan penguatan digital marketing dapat dijadikan salah satu strategi bergeraknya ekonomi produktif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Pandemi Covid-19 seperti ini dapat kita jadikan sebagai peluang untuk melakukan percepatan pemulihan ekonomi, karena sering mengunakan berbagai penggunaan media sosial untuk melakukan promosi iklan oleh para produsen. Perkembangan media yang paling menonjol saat ini adalah media sosial, bukan hanya untuk sarana komunikasi saja akan tetapi juga sebagai media sarana promosi oleh para pedagang atau penjual. Pelanggan dengan mudah mendapat informasi melalui handphone masing-masing dan dengan cepat tanpa mengeluarkan tenaga. kemudahan yang ditawarkan membuat para konsumen lebih tertarik pada promosi melalui media sosial seperti ini. Selain kemudahan dalam mendapat informasi promosi melalui media sosial ini juga lebih efektif digunakan dibanding media promosi lainnya karena lebih memikat dan menarik banyak konsumen. Digital marketing semakin penting keberadaannya karena tiga hal. Pertama kian banyaknya orang yang memanfaatkan digital platform, memudahkan brand terhubung ke konsumen. Di sisi lain, COVID-19 juga memaksa masyarakat untuk mengurangi kontak fisik sebagai upaya untuk menekan penyebaran agar tidak semakin meluas. Guna mengurangi kontak fisik dalam upaya menekan potensi penularan COVID-19 sekaligus menggerakkan roda ekonomi, bisnis digital menjadi salah satu solusi, tentunya dengan tetap menyesuaikan dengan penerapan adaptasi kebiasaan baru. Pentingnya promosi bisnis di masa pandemi dengan menguasai digital marketing dan media sosial. Untuk mempromosikan sebuah produk agar mampu bersaing dengan produk lain, salah satu caranya adalah dengan menambahkan value atau nilai dari produk yang kita miliki agar tidak menjadi komoditas, sehingga yang dipromosikan dan dijual tidak hanya produknya namun nilai lebih diluar produk tersebut.

 Peran anak muda saat ini atau generasi Z adalah hal terpenting dalam pemulihan pasca pandemi Covid-19 ini, mereka sudah memiliki keahlian dalam menggunakan berbagai platform media sosial mereka memiliki banyak peluang untuk melakukan berbagai Tindakan untuk pemulihan ekonomi melalui digital marketing. Menurut para ahli, digital marketing merupakan strategi pemasaran atau promosi dari suatu brand atau produk menggunakan media digital atau internet. Tujuannya untuk menjangkau target pelanggan dengan lebih efisien dan efektif serta lebih luas. Seiring dengan perkembangan teknologi, digital marketing menghadapi tantangan yang cukup sulit apabila pelaku bisnis tidak paham dengan strategi pemasaran. Untuk itu, generasi muda wajib tahu dan perlu untuk mempelajari digital marketing. Perkembangan teknologi yang kian pesat akan membuka persaingan yang cukup ketat antar kompetitor. Mereka yang tidak menguasai digital marketing tidak akan punya sumber daya yang kuat dan kompeten di bidang ini. Padahal digital marketing punya peran yang cukup penting dalam kehidupan pebisnis. Penerapan digital marketing dalam sistem pemasaran suatu perusahaan mampu menarik pelanggan baru dan membuat pelanggan lama semakin setia. Sebab, strategi digital marketing memiliki nilai online yang lebih kuat. Dengan digital marketing, anggaran perusahaan akan semakin aman dan lebih hemat. Seperti contohnya akan lebih paperless, hemat biaya cetak baliho, poster, dan brosur. Dengan menerapkan strategi digital marketing pelaku bisnis bisa menghemat anggaran. Pemasaran dengan digital marketing dapat semakin memperluas jaringan pelanggan. Tidak hanya itu, dengan digital marketing jangkauan pelanggan juga lebih cepat dan juga tepat. Semua bisa terasa lebih mudah ketika perusahaan sudah menerapkan digital marketing sebab bisnis menjadi lebih terbantu baik dari segi popularitas maupun jumlah pelanggan. Pelaku bisnis yang menerapkan strategi digital marketing tidak akan hanya terintegrasi dengan pasar modern tapi juga akan terintegrasi dengan pasar tradisional. Ini karena pasar tradisional pun sudah bersinergi dengan perkembangan teknologi digital. 

Dengan digital marketing, strategi pemasaran perusahaan dapat berkembang semakin kuat. Indonesia memang memiliki sejumlah potensi digital yang besar. Antara lain mencakup perkembangan jumlah pengguna Internet, data uang elektronik beredar, persebaran start up, transaksi ekonomi digital di Asia Tenggara, ekonomi digital menurut sektor, kecepatan internet, penetrasi internet, dan sebagainya. Berdasarkan laporan We Are Social berjudul Digital 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia hanya 72,7 juta orang pada 2015. Dalam waktu enam tahun, jumlah tersebut meroket hingga 178,68% menjadi 202,6 juta orang. Seiring hal tersebut, jumlah pengguna aktif media sosial di Indonesia juga mengalami peningkatan signifikan. Mengutip data dari We Are Social, pengguna aktif media sosial di dalam negeri tercatat sebanyak 72 juta akun pada 2015. Angkanya kemudian naik 136,11% menjadi 170 juta akun pada 2021. Tak hanya media sosial, masyarakat pun semakin adaptif dengan pembayaran berbasis elektronik. Ini tecermin dari jumlah uang elektronik yang beredar sebanyak 558,96 juta pada November 2021. Nilai transaksi uang elektronik juga mengalami pertumbuhan 94,65% dari Rp16,08 triliun menjadi Rp31,3 triliun pada November 2021. Besarnya pasar digital di Indonesia turut membuat perusahaan rintisan (startup) menjamur di Indonesia. Menurut Startup Ranking mencatat, Indonesia memiliki 2.324 startup per Desember 2021. Jumlah itu menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak kelima di dunia. Posisi Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dengan 70.468 startup, India 12.283 startup, Inggris 6.124 startup, dan Kanada 3.204 startup. Data jumlah start up di sini. BPS juga mencatat jumlah usaha yang berjualan secara daring (online) di Indonesia mencapai 2,36 juta unit pada 2020. Proporsi tersebut telah mencapai 25,25% dari total bisnis di Indonesia pada tahun lalu. Berdasarkan wilayahnya, mayoritas atau 75,16% pelaku usaha daring masih berasal dari Pulau Jawa. Data dan visualisasi usaha daring di sini Ini menandakan bahwa potensi dari usaha daring ini masih sangat besar, dilihat dari jumlahnya yang minim di luar Jawa. Hal lain yang berpotensi mendorong potensi ekonomi digital Indonesia adalah semakin berkembangnya perusahaan teknologi finansial (fintech). 

PENUTUP

Dari data diatas membuktikan bahwa peran anak muda sangat penting apalagi mereka sudah banyak melakukan startup dan bisnis online. Mereka secara aktif dan kreatif mengembangkan bisnisnya, mereka juga sukses diusia dengan startup dan bisnis online. Bahkan kita bisa melihat contoh startup kopi, susu aneka minuman dan makanan lainnya yang ada di televisi mereka dengan iklan yang menarik perhatian meskipun itu hanya hitungan menit tapi dapat memikat puluhan pelanggan untuk mencoba produk yang mereka pasarkan. Dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi seperti ini meningkatkan penggunaan digital marketing sangatlah efektif dan efisien. Mereka bisa menjangkau berbagai pelanggan berbagai belahan dunia hanya dengan satu iklan saja. Semakin bertambah anak muda melakukan usaha atau berbisnis dengan penggunaan digital marketing maka pemulihan akan tumbuh semakin cepat.

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts