Suscríbete

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 04 Desember 2022

Kecenderungan Pemilihan Investasi Berbasis Konvensional dibandingkan Investasi Berbasis Syariah

 Kecenderungan Pemilihan Investasi Berbasis Konvensional dibandingkan Investasi Berbasis Syariah

 Oleh: Anggie Adilla


            Investasi merupakan aktivitas penanaman modal (uang/aset lainnya) untuk menghasilkan manfaat di masa depan. Perbedaan antara investasi konvensional dan investasi syariah terletak pada saat perolehan keuntungan, akad/persetujuan kedua belah pihak, tujuan investasi serta emiten pembelian dan penjualan saham. Pertama, investasi konvensional mengandung suku bunga sedangkan investasi syariah berfokus pada sistem bagi hasil dimana sesuai dengan syariat islam yang tidak memperbolehkan kegiatan ekonomi mengandung unsur riba di dalamnya. Kedua, investasi konvesional hanya memerlukan adanya kesepakatan kedua belah pihak sebagai bukti adanya kerja sama. Sementara investasi syariah membutuhkan adanya akad sebagai bukti persetujuan kerja sama. Akad tersebut dapat berupa akad musyarakah, ijarah, dan mudharabah. Ketiga, tujuan dari investasi konvensional cenderung untuk memperoleh pengembalian investasi yang lebih tinggi dari modal yang ditanamkan sedangkan, investasi syariah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tidak hanya keuntungan di dunia melainkan keuntungan akhirat juga. Keempat, investasi konvensional bebas dalam melakukan transaksinya sedangkan investasi syariah dalam melakukan aktifitas transaksi harus berdasarkan syarat-syarat syariah dalam islam.

            Dari beberapa perbedaan yang telah dijabarkan diatas, masing-masing investasi memiliki kekurangan dan kelebihan. Investasi konvensional dengan keuntungan yang bisa diandalkan tetapi tidak sesuai syariat dan investasi syariah dengan keuntungan seadanya tetapi memenuhi unsur-unsur islam. Kebutuhan mendesak dan sifat realistis sebagai manusia memberikan pengaruh kepada para investor untuk menanamkan modalnya dalam investasi berbasis konvensional. Sehingga saat ini, investasi syariah mengalami kelambatan dalam perkembangannya. Padahal adanya pasar-pasar syariah ini mampu meningkatkan perekonomian Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

            Mengapa investor lebih memilih berinvestasi secara konvensional daripada investasi berbasis syariah sehingga investasi syariah sulit berkembang? Pertama, pasar modal konvensional sudah lama dikenal masyarakat. Berbeda dengan pasar modal berbasis syariah yang merupaka gebrakan baru untuk meningkatkan perekomian negara. Dimana investasi syariah perlu adanya sarana promosi agar bisa dikenal masyarakat luas.

Kedua, sistem perolehan hasil dari investasi konvensional berada pada tahap perolehan return setinggi-tingginya. Tentu saja semua orang mau mengorbankan sebagian hartanya untuk mendapatkan kembalian yang jauh lebih tinggi. Apalagi sekarang tuntutan sosial turut mempengaruhi seseorang untuk berlomba-lomba memiliki banyak kekayaan agar disegani orang lain.

Ketiga, kurangnya literasi masyarakat menyebabkan investasi syariah sulit berkembang. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Fadilah Kartikasari menilai bahwa pemahaman masyarakat mengenai investasi syariah masih sangat minim. Sebagian besar masyarakat Indonesia, tidak mengenal dan mengetahui adanya investasi syariah sehingga mereka tidak tertarik untuk beralih dari investasi berbasis konvensional ke syariah. Literatur dan pemahaman tentang investasi syariah menjadi masalah utama. Mayoritas penduduk Negara Indonesia adalah muslim yang mana seharusnya mereka menggunakan sarana investasi yang sesuai dengan ajaran agamanya.

Dari permsalahan diatas diperlukan sebuah gebrakan untuk mendorong citra investasi berbasis syariah agar bisa nampak jelas di permukaan publik. Maka dari itu, peran pihak terkait seperti pemerintah, mahasiswa-mahasiswa ekonomi islam dan influencer ekonomi islam diperlukan dalam proses pengenalan investasi syariah kepada masyarakat. Sosialisasi merupakan langkah yang dapat ditempuh untuk memberikan pengajaran tentang investasi syariah. Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan banyak menyajikan informasi-informasi terkini seputar investasi syariah di media massa. Selain itu, influencer yang memiliki banyak pengikut di media sosialnya dan mahasiswa perguruan tinggi dapat diajak bekerja sama untuk membumikan perekonomian syariah terlebih investasi syariah yang sekarang menjadi kegemaran masyarakat dari berbagai macam kalangan.

 

           

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts