Sikap Seorang
Muslim dalam Menanggapi Kegiatan Ekonomi
di Bulan
Ramadhan
Oleh:
Ismi Nur Hidayah
Ketua Departemen Riset FoSEI FEB UMS 2018
Marhaban ya Ramadhan, Selamat datang bulan Ramadhan,
bulan yang penuh berkah. Ramadhan merupakan bulan yang sangat dinantikan
kehadirannya bagi seluruh umat muslim di dunia. Banyak orang muslim menyambut
bulan suci Ramadhan dengan berbagai persiapan seperti persiapan secara lahir
dan batin agar bisa memaksimalkan ibadah di bulan berkah ini. Kedatangan bulan
Ramadhan sendiri menjadi hal yang penuh kejutan dengan berbagai sikap setiap
orang dalam menyambut bulan suci ini.
Bagi kebanyakan orang yang kurang paham mengenai
hikmah Ramadhan, bulan Ramadhan dianggap sebagai bulan yang banyak pengeluaran
dimana harga kebutuhan hidup semakin naik dan kebutuhan untuk hari raya semakin
banyak. Jika dilihat secara nyata memang benar harga kebutuhan hidup semakin
meningkat harganya dan nanti berlanjut
pada saat hari raya Idul Fitri. Namun, sesuai kah sikap kebanyakan orang yang
menganggap bulan Ramadhan sebagai bulan yang banyak pengeluaran? Bagaimana
sikap seorang muslim dalam menanggapi kegiatan ekonomi di bulan Ramadhan?
Sikap seorang muslim dalam menanggapi bulan Ramadhan
tentunya dengan senang hati tanpa merasa terbebani oleh apapun yang berkaitan
dengan datangnya bulan suci ini. Berikut sikap seorang muslim dalam menanggapi
kegiatan ekonomi di bulan Ramadhan.
1.
Bersyukur
Bersyukur
adalah perbuatan yang bertujuan untuk berterima kasih atas segala nikmat yang
telah Allah SWT berikan. Bersyukur sejatinya harus menjadi sikap seorang musim
pada kondisi apapun, termasuk dalam bulan Ramadhan ini.
Kita sebagai
seorang muslim tentunya harus bersyukur karena dapat melaksanakan ibadah puasa
wajib di bulan Ramadhan ini. Alhamdulillah.
Sebagaimana
Allah SWT berfirman, yang artinya:
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya
Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah Kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku” (Q.S. Al-Baqarah ayat 125)
Bersyukur
atas segala nikmat yang Allah SWT berikan pada kita termasuk kecukupan dalam
segi ekonomi. Oleh karena itu, kita harus mengalokasikan sumber dana kita dalam
melakukan kegiatan ekonomi dengan secukupnya tanpa berlebihan.
2.
Mempersiapkan Dana
ZIS
Bulan
Ramadhan merupakan bulan yang penuh keberkahan dan dilipat gandakan pahala atas
amalan sholeh. Amalan sholeh yang dapat dilakukan yakni salah satunya dengan
ZIS atau Zakat, Infaq dan Shodaqoh. Di bulan Ramadhan terdapat zakat fitrah
yang wajib dibayarkan oleh seluruh umat islam yang sesuai dengan ketentuan
syariat Islam. Hal ini dapat dilakukan untuk membantu orang-orang yang
kekurangan dalam segi ekonomi dan sangat membutuhkan. Dana untuk ZIS tidak dilihat
dari segi kuantitasnya namun dilihat dari segi kualitasnya. Tetapi, alangkah
baiknya diperhatikan pada keduanya yakni segi kuantitas dan kualitasnya.
Mungkin
banyak orang yang kurang memperhatikan dalam persiapan dana ZIS ini, padahal
dana ZIS yang paling utama karena berhubungan dengan orang yang kurang mampu
yang sangat membutuhkan bantuan dari orang yang mampu.
3.
Belanja secukupnya
Mungkin
untuk sebagian orang, waktu di bulan Ramadhan digunakan untuk berbelanja banyak
kebutuhan selama bulan Ramadhan ataupun untuk hari raya Idul Fitri. Padahahal
hal itu kurang sesuai dengan hikmah bulan Ramadhan yakni menjaga hawa nafsu.
Hawa nafsu untuk belanja kebutuhan perlu dijaga dengan benar, karena hawa nafsu
untuk berbelanja banyak itu sangat tidak baik yang mana nanti akan menyebabkan
pengeluaran membengkak. Berbelanja secukupnya saja, karena menjalani bulan
Ramadhan dengan keikhlasan dan mengharap ridha Allah SWT, bukan untuk ajang
pamer kekayaan.
Terlebih
lagi, jika akan mendekati hari raya Idul Fitri, mulai dari toko baju, mall
hingga pasar tradisional semakin ramai orang untuk berbelanja padahal sikap
seperti itu kurang sesuai. Jadi, belanja secukupnya saja untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari bukan untuk memenuhi hawa nafsu yang tidak baik.
Sikap
diatas hanya sebagian kecil dalam menanggapi kegiatan ekonomi di bulan
Ramadhan. Jadi, anggapan bulan Ramadhan adalah bulan yang banyak pengeluaran
merupakan anggapan bagi orang yang hanya ingin memenuhi hawa nafsunya saja.
Bagi orang muslim, anggapan bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah untuk
membahagiakan orang lain dan berlomba-lomba dalam kebaikan.
Semoga
kita selaku orang muslim semua dapat menerapkan sikap diatas dengan sebaik
mungkin. Bulan Ramadhan ini sangat saying untuk disia-siakan oleh karena itu,
kita bisa melaksanakan amalan sholeh serta mendapat karunia dari bulan Ramadhan
ini. Amiin ya Rabbal ‘Alamiin.