Mengatur Keuangan Selama
Bulan Ramadhan
Oleh:
Tania Jayanti
Staf
Departemen Keislaman FoSEI FEB UMS 2018
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan
keberkahan di dalamnya. Bulan yang sangat dinantikan oleh semua umat muslim,
tak terkecuali umat non muslim pun turut meramaikan bulan Ramadhan ini.
Di bulan penuh keberkahan ini silaturahim terjalin
cukup kuat. Contohnya dapat kita lihat pada saat menjelang buka puasa, hampir
disetiap masjid mengadakan kajian menjelang berbuka yang kemudian dilanjutkan dengan
membagikan makanan untuk berbuka bagi masyarakat yang datang.
Tak hanya saat berbuka, silaturahim pun terjalin pada
saat akan sahur, dimana di setiap daerah memiliki budaya dan tradisi yang
berbeda dalam membangunkan sahur, ada yang membangunkan sahur dengan
arak-arakan dan lain sebagainnya.
Selain silaturahim yang terjalin cukup kuat, dalam
kehidupan berekonomi pun mengalami peningkatan dalam bisnis penjualan di segala
bidang, mulai dari kuliner, fashion, dan lain sebagainya.
Dengan begitu banyaknya keuntungan yang didapatkan
para penjual atau pedagang selama bulan ramadhan, lantas, bagaimana keadaan
suatu keluarga atau rumah tangga selama bulan ramadhan? Apakah dalam bulan
ramadhan tidak terjadi pengeluaran?
Justru dalam bulan ramadhan inilah sebuah keluarga
atau rumah tangga mengalami banyak pengeluaran untuk berbagai hal. Sehingga
sangat diperlukan suatu pengelolaan keuangan yang baik selama bulan ramadhan
ini.
Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengelola keuangan selama bulan ramadhan yaitu
pertama, konsisten dengan anggaran belanja seperti bulan – bulan sebelumnya.
Kedua, berprinsip untuk “membeli apa yang dibutuhkan, bukan apa yang
diinginkan”. Hal ini akan dapat mengontrol pengeluaran dengan baik.
Ketiga, tetap menabung, sehingga ketika terjadi
sesuatu diluar ekspektasi kita dapat menyiasatinya. Keempat, lakukan
pengelolaan uang tersendiri untuk Zakat, hal ini dilakukan agar Zakat dapat
langsung disalurkan kepada badan amal zakat atau masjid dan agar menghindari
kemungkinan terpakainya uang tersebut.
Kelima, membuat anggaran untuk mudik, pakaian lebaran
serta tunjangan hari raya (THR). Meskipun sudah membuat anggaran dengan baik,
tetapi hal – hal ini yang paling banyak mengeluarkan biaya pada saat menjelang
ramadhan. Maka dari itu, perlu dibuat anggaran tersendiri lagi.
Diatas adalah beberapa cara dalam mengatur keuangan
selama bulan ramadhan. Semoga dalam bulan ramadhan ini dapat melatih kita bukan
hanya untuk menahan haus dan lapar tetapi juga melatih kita dalam mengatur
keuangan.