Fenomena
Terjadinya Inflasi di Bulan Ramadhan
Oleh:
Gita
Puspita S.
Staf
Departemen Keilmuan Ekonomi Islam FoSEI FEB UMS 2018
Bulan
Ramadhan menjadi suatu fenomena tersendiri dalam perekonomian Indonesia. Ketika
sebagian besar masyarakat muslim berpuasa dengan konsekuensi konsumsi makanan
berkurang, namun pada kenyataanya permintaan akan bahan pangan terus melonjak.
Tentu
dengan adanya permintaan yang berlebih akan kebutuhan pangan menyebabkan
beberapa harga bahan pangan dipasaran mengalami kenaikan yang cukup signifikan
pada tiap tahunnya saat menjelang ramadhan, seperti: daging sapi, bawang, dan
cabai.
Kondisi
kenaikan harga yang demikian disebut dengan inflasi. lalu faktor apa saja yang
menjadi penyebab terjadinya inflasi dalam perekonomian Indonesia pada setiap
tahunnya ini?
Pertama,
meningkatkannya perilaku konsumtif masyarakat selama bulan ramadhan. Tidak
hanya permintaan akan bahan pangan saja yang mengalami peningkatan, namun
kebutuhan sandang sebagai pelengkap perayaan hari raya pun ikut melonjak.
Momentum lebaran sejatinya dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk berkumpul dengan
keluarga. Oleh karena itu “image” baju baru masih melekat saat perayaan hari
raya idhul fitri.
Pada
saat akhir ramadhan, banyak perusahaan yang memberikan Tunjangan Hari Raya
(THR) kepada para pegawainya. Oleh karena itu yang terjadi adalah uang yang beredar
dimasyarakat lebih besar. Hal inilah yang memicu adanya perilaku konsumtif
masyarakat yang “berlebihan” di Indonesia pada tiap tahunnya.
Kedua, masalah
pada rantai pasok di pasaran. Dalam hal permintaan akan kebutuhan bahan pangan
yang meningkat, tentunya diperlukan para pemasok yang lebih banyak pula. Namun
pada kenyataannya jumlah pemasok bahan pangan lebih rendah dari permintaan para
konsumen. Hal inilah yang menyebabkan kelangkaan bahan baku dipasaran sehingga
para pedagang pun mematok harga yang cukup tinggi terhadap bahan pangan yang
dianggap langka tersebut.
Lalu
bagaimana cara meredam inflasi dalam perekonomian Indonesia dibulan Ramadhan?
Dalam hal ini diperlukan peran oleh berbagai pihak, seperti: pemerintah dan
masyarakat itu sendiri.
Cara
yang dapat ditempuh pemerintah dalam mengurangi inflasi yaitu dengan menetapkan
batas harga standar. Hal ini diharapkan dapat mengurangi adanya pedangan nakal
yang mematok harga diatas jumlah yang telah ditetapkan.
Selain
itu, peran dari masyarakat sendiri juga penting. Masyarakat diharapkan untuk
memenuhi kebutuhan yang “mendesak” terlebih dahulu dibandingkan dengan
keinginan yang tiada habisnya.
Datangnya
Bulan ramadhan ini hendaknya kita manfaatkan untuk berlomba-lomba dalam
meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. Disini penulis juga menyarankan agar
kita lebih selektif memilih kebutuhan mana yang akan kita penuhi terlebih
dahulu. Alangkah baiknya uang yang berlebih tersebut kita sisihkan untuk
bersedekah dan digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat untuk orang lain agar
kehidupan menjadi lebih berkah dengan membantu sesama.