Suscríbete

Kamis, 15 Juli 2021

Pemulihan UMKM Melalui Transformasi Digital Di Masa Pandemi Covid-19

 Pemulihan UMKM Melalui Transformasi Digital Di Masa Pandemi Covid-19

Azzahra Shavira Putrie

Rahma Tarisa

Email: azzahra22075@gmail.com dan rhmaatarisa19@gmail.com

 

Abstrak

Artikel ini mengkaji tentang melemahnya perekonomian Indonesia di masa pandemi Covid-19 terutama pada sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Tujuan dari artikel ini adalah untuk memulihkan UMKM melalui transformasi digital. Penyebaran corona virus ini sangat berdampak terhadap integritas bangsa Indonesia. Salah satunya pada bidang ekonomi terutama pada sektor UMKM. Oleh karena itu, pentingnya pemulihan UMKM melalui transformasi digital seiring dengan adanya anjuran dari pemerintah untuk tidak keluar rumah. Jadi, layanan yang ditawarkan digital platform memungkinkan konsumen untuk tetap berbelanja meski tidak keluar rumah. Tidak hanya karena layanan pesan antar yang ditawarkan oleh platform tersebut tetapi juga kemudahan pembayaran transaksi melalui uang elektronik. Go-Food melaporkan bahwa terjadi peningkatan transaksi hingga 20% dari awal pandemi hingga September 2020, sedangkan Grab-Food mengalami peningkatan sekitar 4% untuk periode yang sama. Peningkatan transaksi pada platform perdagangan ritel seperti Tokopedia dan Shopee juga meningkat. Digital platform pada umumnya dimanfaatkan oleh UMKM pada sektor perdagangan dan makanan-minuman, dimana mayoritas UMKM Indonesia memang bergerak pada sektor-sektor tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan digital platform cukup berperan besar dalam membantu survival UMKM pada masa pandemi. Dengan demikian, digital platform dapat membantu pemulihan perekonomian pada UMKM di masa pandemi Covid-19 ini.

Kata Kunci : UMKM, Pandemi Covid-19, digital

 

1.      PENDAHULUAN

Covid-19 (Coronavirus disease 2019) merupakan penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas 38oC, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot dan diare. Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian.

Covid-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan batuk), tidak melalui udara. Akibatnya, coronavirus ini dapat menyebar luas ke beberapa negara, salah satunya yaitu Indonesia. Meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, pemerintah meminta agar masyarakat melakukan social atau physical distancing (pembatasan social dan pembatasan jarak fisik) guna mencegah penularan Covid-19. Pemerintah juga menganjurkan masyarakat untuk work from home (bekerja dari rumah), kegiatan yang biasanya dilakukan di luar seperti, bekerja, belajar dan beribadah bisa dilakukan di dalam rumah.

Adanya peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia, pemerintah membuat ketetapan baru. Dengan adanya ketetapan baru dalam beraktivitas yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia semasa pandemic Covid-19 ini, bentuk pembelajaran baru pun diterapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Anwar Makarim, yaitu dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dilakukan secara online atau daring. Hal ini menandakan bahwa coronavirus berdampak langsung pada bidang pendidikan. Coronavirus tidak hanya berdampak pada bidang pendidikan saja tetapi di berbagai bidang.  

Penyebaran corona virus ini sangat berdampak terhadap integritas bangsa Indonesia. Salah satunya pada bidang ekonomi. UMKM yang telah melakukan transformasi digital terutama dengan memanfaatkan digital platform yang ada, tentunya diuntungkan di tengah hantaman pandemi seperti sekarang. Selain karena market coverage yang lebih luas, UMKM yang melakukan transformasi digital juga menjadi lebih siap dalam menghadapi perubahan perilaku konsumen. Pada masa pandemi, konsumen cenderung mengurangi aktivitas luar rumah.

Fenomena ini tercermin pada laporan Google untuk mobilitas masyarakat yang menurun tajam sejak pandemi, terutama untuk kegiatan rekreasi (termasuk restaurant dine-in, jalan ke mall, dan menginap di hotel). Penurunan mobilitas tersebut tentunya juga membatasi pengeluaran masyarakat sehingga aktivitas ekonomi juga menurun.

Layanan yang ditawarkan digital platform memungkinkan konsumen untuk tetap berbelanja meski tidak keluar rumah. Tidak hanya karena layanan pesan antar yang ditawarkan oleh platform tersebut tetapi juga kemudahan pembayaran transaksi melalui uang elektronik. Uang elektronik membuat konsumen tidak perlu ke ATM untuk menarik uang ataupun melakukan pembayaran. Fasilitas ini juga sangat nyaman digunakan saat pandemi karena dapat mencegah penularan virus melalui uang kertas.

Bank Indonesia mencatat dari Januari-September 2020, rerata nilai transaksi uang elektronik meningkat 31% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Nilai transaksi uang elektronik paling tinggi tahun ini terjadi pada April seiring dengan diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini menunjukkan bahwa terbatasnya mobilitas masyarakat mendorong penggunaan uang elektronik sebagai medium pembayaran yang lebih aman.

Kemudahan yang ditawarkan digital platform mendorong aktivitas masyarakat yang dilakukan secara online. Peningkatan tersebut tercermin dari kinerja sektor informasi dan komunikasi yang tetap tumbuh double digit dalam dua kuartal terakhir.

Go-Food melaporkan bahwa terjadi peningkatan transaksi hingga 20% dari awal pandemi hingga September 2020, sedangkan Grab-Food mengalami peningkatan sekitar 4% untuk periode yang sama. Peningkatan transaksi pada platform perdagangan ritel seperti Tokopedia dan Shopee juga meningkat. Tokopedia mencatatkan peningkatan transaksi hingga 3 kali lipat sejak awal pandemi hingga September 2020, sedangkan Shopee sebanyak 1,3 kali lipat pada periode yang sama. Dalam kurun waktu yang relatif singkat itu, Indonesia pun resmi masuk ke dalam resesi setelah 2 kuartal berturut-turut ekonomi terkontraksi. Belajar dari krisis 1998, UMKM disebut-sebut sebagai penyelamat .

Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu yang paling terdampak akibat Pandemi Covid-19 karena terbatasnya mobilitas manusia. Tingkat adaptasi pelaku usaha dengan keadaan juga menjadi kunci bertahannya sektor UMKM dari pandemi. Begitu juga dengan pelaku usaha makanan yang mengubah bisnisnya menjadi makanan beku. Mereka juga beralih menjual produk di platform e-commerce atau bekerja sama dengan layanan pesan antar makanan.

Hadirnya program-program tersebut memberi angin segar kepada kita, namun, kenyataan di lapangan, penetrasi program tersebut ternyata dirasa belum optimal. Segudang kendala teknis menjadi penghambat lajunya program pemerintah dalam penguatan UMKM. Beberapa kendala yang saat ini solusinya berada dalam jangkauan “dua ibu jari” dari  66% masyarakat Indonesia adalah pencatatan & penggunaan data yang belum maksimal, serta kesempatan untuk

Tanpa akses ke pasar yang lebih luas,pencatatan UMKM yang sudah baik pun tidak akan berpengaruh banyak,karena ketiadaan transaksi yang dapat mendukung ketahanan usaha tersebut kedepannya. Sarana penjualan secara daring yang kini banyak tersedia mesti dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Menurut Asosiasi Usaha Kecil Menengah Indonesia (Akumindo), kontribusi UMKM dalam Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tahun 2019 mencapai 60 persen. UMKM bergerak dalam berbagai sektor perekonomian seperti perdagangan (26.2%), industri material (24.8%), restoran, makanan, dan minuman (22.6%), dll. Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UMKM pun mencapai 121 juta pada tahun 2019. Sudah menjadi rahasia umum bahwa UMKM merupakan segmen bisnis yang cukup rentan di tengah pandemi ini. Pasalnya banyak UMKM yang secara modal tidak cukup kuat untuk menghadapi kerugian operasional secara terus menerus. Selain itu, banyaknya UMKM yang berada dalam kategori sektor informal membuat akses terhadap pembiayaan modal tambahan menjadi sangat terbatas. Sementara itu, peran UMKM dalam perekonomian sangat besar.

Besarnya peran UMKM juga menjadi pertimbangan Pemerintah untuk memberikan stimulus khusus bagi UKM. Untuk tetap mendukung keberlangsungan UMKM saat pandemi, Pemerintah menganggarkan Rp 120,6 triliun stimulus dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Alokasi anggaran tersebut digunakan untuk restrukturisasi kredit UMKM, subsidi bunga, insentif pajak, dan pembiayaan investasi UMKM. Sampai dengan 18 November 2020, realisasi stimulus yang diberikan Pemerintah kepada sektor UMKM mencapai Rp 96,6 triliun setara dengan 84% anggaran yang tersedia.

Meski demikian, UMKM tentunya tidak dapat bergantung hanya pada stimulus yang diberikan oleh Pemerintah. UMKM perlu untuk cepat beradaptasi dengan kondisi sekarang agar tetap dapat bertahan baik di masa pandemi maupun setelah ini berakhir. Terlebih lagi, jika ekonomi kembali normal namun perilaku konsumen berubah menyesuaikan kebiasaan yang ada pada masa pandemi ini. Digital platform pada umumnya dimanfaatkan oleh UMKM pada sektor perdagangan dan makanan-minuman, dimana mayoritas UMKM Indonesia memang bergerak pada sektor-sektor tersebut. Hal ini mengindikasikan bahwa ketersediaan digital platform cukup berperan besar dalam membantu survival UMKM pada masa pandemi.

 

DAFTAR PUSTAKA

Arianto, B. (2020). Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19. ATRABIS : Jurnal Administrasi Bisnis.

Thaha, A. F. (2020). DAMPAK COVID-19 TERHADAP UMKM DI INDONESIA. JURNAL BRAND, Volume 2, No. 1

https://www.kompasiana.com/akbarmuhammad1335/5e95afdcd541df71e36c8935/efek-virus-corona-terhadap-berbagai-bidang

http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html

https://koranbernas.id/dampak-pandemi-covid19-terhadap-sektor-pendidikan-di-indonesia

 

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts