Suscríbete

Kamis, 15 Juli 2021

Pemulihan UMKM Melalui Transformasi Digital Di Masa Pandemi

 

“Pemulihan UMKM Melalui Transformasi Digital Di Masa Pandemi”

Najma Farida Zubaidah

Email: najmafarida09@gmail.com

 

Abstrak

Artikel ini bertujuan untuk menganalisis pemulihan UMKM di masa pandemi melalui transformasi digital. Pandemi Covid-19 sudah lebih dari satu tahun terjadi hal ini berdampak besar terhadap banyak sektor kegiatan termasuk dalam sektor ekonomi. Di bidang ekonomi khususnya UMKM di masa pandemi ini sangat berdampak besar terkait dalam berbagai hal. Oleh karena itu transformasi digital terhadap UMKM perlu dilakukan agar dapat memulihkan dan membangkitkan ekonomi seperti sebelumnya. Dengan digitalisasi pelaku UMKM akan mendapat berbagai kemudahan salah satunya dalam hal pemasaran produk maupun jasanya. Artikel ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengkolaborasi berbagai literatur akan pengembangan UMKM digital guna pemulihan kembali di masa pandemi.

Keyword: UMKM digital, pandemi, ekonomi

 

1.      PENDAHULUHAN

              Pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020 sampai saat ini belum juga berakhir semakin hari kasus yang terjadi semakin melonjak. Hal ini mengakibatkan banyak sektor yang terhambat bahkan terhenti, dalam sektor ekonomi banyak perusahaan yang mengurangi karyawannya bahkan gulung tikar. Jika melihat perusahaan-perusahaan besar banyak yang seperti itu, bagaimana dengan nasib dari UMKM. Hal tersebut juga dialami oleh para pelaku UMKM sulitnya mendapat uang di masa pandemi akan membuat banyaknya penurunan akan pelanggan. Dengan begitu dampak besar akan terjadi, para pelaku UMKM di kondisi ini juga membutuhkan modal untuk terus menjalankan dan mempertahankan usahanya. UMKM saat ini adalah harapan untuk memulihkan dan membangkitkan ekonomi, maka perlunya transformasi digital.

              Saat ini Pemerintah terus berusaha  mendorong percepatan transformasi digital untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Oleh karena itu para inovator muda didorong untuk mendukung digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah melalui program Pahlawan Digital UMKM.  Hal tersebut digagas demi mendorong transformasi digital di kalangan pelaku UMKM yang pada akhirnya dapat membantu sektor tersebut bertahan di tengah pandemi. Penggagas Pahlawan Digital UMKM, Putri Tanjung mengatakan bahwa dalam situasi serba sulit saat ini banyak UMKM yang mampu bertahan bahkan penjualannya meningkat karena terhubung dengan ekosistem digital. “Namun baru 10-11 juta UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital. Di saat yang sama saya melihat banyak sekali anak muda yang hadir dengan inovasi membantu UMKM untuk go digital,” katanya pada diskusi virtual yang dikutip dari situs www.covid19.go.id, Rabu (11/11/2020).

                Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM, Fiki Satari menjelaskan bahwa inovasi dan layanan digital mampu menyelesaikan persoalan-persoalan lokal yang ada di lapangan. Berdasarkan data BPS per September 2020, 45 persen pelaku UKM hanya mampu bertahan selama 3 bulan dalam kondisi ekonomi di masa pandemi seperti ini. “Data survei Asian Development Bank (ADB) terkait dampak pandemi terhadap UMKM di Indonesia, 88% usaha mikro kehabisan kas atau tabungan, dan lebih dari 60% usaha mikro kecil ini sudah mengurangi tenaga kerjanya. Oleh karena itu sangat penting bagi usaha mikro agar diintervensi dengan literasi keuangan,” jelasnya. Kemenkop UKM juga  mengutip data dari Asian Development Bank tahun lalu terdapat 48,6 persen UMKM tutup sementara karena pandemi virus corona, sementara 30 persen UMKM yang bertahan mengalami penurunan permintaan.

                Meskipun perekonomian sedang lesu, platform digital, terutama e-commerce, membawa angin segar bagi UMKM untuk melanjutkan bisnis mereka. Mengutip survei dari Sea Insight pada Juni 2020, 54 persen UMKM memanfaatkan media sosial untuk berjualan online. Sementara UMKM yang berjualan di e-commerce mencapai 45 persen, total transaksi di e-commerce pada 2020 lalu meningkat 36 persen dibandingkan 2019, menurut data dari Bank Indonesia per November 2020. Transaksi di e-commerce tahun lalu senilai Rp286,9 triliun. Pemerintah mendorong UMKM masuk ke platform digital melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia, yang mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal. Sejak kampanye Gerakan Bangga Buatan Indonesia diperkenalkan pada pertengahan 2020, terdapat 3,8 juta UMKM yang masuk ke platform dagang online berdasarkan data per Desember 2020. Usaha pemerintah untuk mendorong UMKM berjualan online dan terus tumbuh selama pandemi tidak berhenti di situ. Kemenkop UKM menyediakan platform pelatihan agar pelaku UMKM bisa belajar secara online dan bisa mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan. Menggandeng Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kemenkop UKM mengembangkan program Belanja di Warung Tetangga, agar warung bisa bersaing dengan toko-toko besar.

             Dalam program tersebut, warung bisa berbelanja bahan pokok melalui aplikasi Warung Pangan yang terhubung ke BUMN klaster pangan. Sebagai upaya menciptakan ekosistem usaha yang berkelanjutan, pemerintah juga mendorong UMKM masuk ke sistem pengadaan barang dan jasa pemerintah untuk meningkatkan pembelian produk lokal oleh pemerintah dan BUMN ketika konsumsi rumah tangga tidak berdaya beli yang kuat. Bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kemenkop UKM meluncurkan program pengadaan barang dan jasa di sekolah. Tantangan UMKM di Indonesia cukup beragam dan perlu untuk dicari solusi-solusi yang tepat. Penyebabnya, rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru mencapai 3,5 persen. Kondisi ini dianggap perlu untuk menciptakan kondisi kemudahan berusaha agar meningkatkan rasio tersebut. “UMKM juga perlu langsung terhubung dengan rantai pasok industri, yang aksesnya kini baru mencapai angka 15 persen,” ucap Fiki. Kemenkop UKM sendiri telah menyiapkan beberapa strategi untuk mengembangkan digitalisasi UMKM. Strategi tersebut antara lain:

1. Strategi yang pertama adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan mempersiapkan pelaku usaha UMKM agar kapasitasnya bisa meningkat.

2. Strategi yang kedua, mengintervensi perbaikan proses bisnisnya yang diturunkan ke dalam beberapa program.

3. Strategi yang ketiga adalah perluasan akses pasar yang salah satunya juga Kemenkop UKM bekerja sama dengan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang atau Jasa Pemerintah (LKPP) agar pelaku UMKM bisa menjadi vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah.

4. Strategi yang ke empat adalah mengglorifikasi pahlawan lokal pelaku UMKM. Pahlawan lokal pelaku UMKM ini syaratnya adalah, pemantik, pemberdaya, punya brand yang kuat, dan secara keseluruhan mampu mengagregasi UMKM untuk berlabuh ke platform digital ataupun ke pasar internasional (ekspor) nantinya.

               Dengan strategi-strategi tersebut diharapkan dapat membantu pemulihan UMKM melalui transformasi digital. Seperti yang dijelaskan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan transformasi digital ini untuk usahanya. Para pelaku UMKM dapat mempromosikan maupun menjual produk dan jasanya melalui platform digital yang tersedia. Saat ini adalah masa globalisasi dimana teknologi semakin maju dan beragam. Hal ini akan mempermudah para pelaku UMKM dan pembeli dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan begitu kegiatan ekonomi akan terus berjalan dengan baik, karena mudahnya dalam mengaksesnya. Para pelaku UMKM yang mempunyai warung juga tidak perlu khawatir karena Kemenkop UKM memiliki program Belanja di Warung Tetangga, agar warung bisa bersaing dengan toko-toko besar. Dalam program ini, warung bisa berbelanja bahan pokok melalui aplikasi Warung Pangan yang terhubung ke BUMN klaster pangan. Dengan adanya aplikasi tersebut akan mempermudah saat berbelanja kebutuhan warung yang diperlukan. Pemerintah juga mengadakan progam “Gerakan Bangga Buatan Indonesia”, yang mengajak masyarakat untuk menggunakan produk lokal. Gerakan ini sudah dilakukan sejak pertengahan 2020 dan mendapatkan respon yang positif dari para konsumen pada platform digital. Selain untuk mendorong produk produk dari pelaku UMKM tetap eksis di pasaran juga untuk menciptakan rasa bangga terhadap produk buatan lokal.

                Pemulihan UMKM akan terus dilakukan sampai terciptanya ekonomi yang stabil kembali. Para pelaku UMKM juga harus tetap menjaga transformasi digital ini agar usahanya tidak terhenti ditengah jalan. Dengan terus mengembangkan dan mempelajari cara menjual produk di platform digital serta terus berinovasi. Karena inovasi akan diperlukan terlebih lagi dengan adanya platform digital yang memungkinkan adanya persaingan dengan produk yang sama. Diharapkan pemulihan UMKM melalui transformasi digital berjalan lancar dan akan membangkitkan ekonomi di Indonesia.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

m.merdeka.com- 4-strategi-pemerintah-dorong-digitalisasi-umkm.

m.antaranews.com- 2007005 digitalisasi-berikan-manfaat-berkelanjutan-untuk-umkm.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts