Ekonomi
Rakyat Kecil saat Pandemi
Perekonomian memiliki andil yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, tak heran berbagai sektor
kehidupan tak akan lepas dari campur tangan suatu sistem
ekonomi. Ekonomi disuatu negara bisa jadi mengalami keterpurukan yang
disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya adalah kesenjangan produktifitas akibat lemahnya alokasi aset
ataupun faktor produksi, tidak
seimbangnya struktur didalam sektor
produksi, stok utang luar negeri swasta yang besar, lemahnya sistem
perbankan di suatu negara dan tidak jelasnya perubahan politik, selain itu
adanya suatu wabah atau bencana disuatu negara juga akan menimbulkan suatu
krisis ekonomi, yang dapat menyebabkan lemahnya nilai tukar pada uang,
penurunan pada jumlah produksi, rantai pasokan dan konsumsi.
Pada akhir Desember 2019 dunia dihebohkan virus baru
yaitu Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan, China, penyebaran virus ini sangat
pesat dan sulit dikendalikan, hampir seluruh dunia terinveksi oleh Covid-19
ini, virus yang inang asalnya dari hewan mamalia bersayap (kelewawar) ini diketahui telah masuk di Indonesia pada
akhir Febuari, dan diumumkan secara resmi oleh Pemerintah pada tanggal 2 Maret,
2020. Kian hari kasus positif akibat wabah ini semakin bertambah,akhirnya
beberapa daerah mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakla Besar) Pada
Kemenkes, untuk mengurangi bertambahnya kasus positif dan menekan penyebaran
virus mematikan ini.
Telah dikatakan diatas perekonomian suatu negara
akan mengalami keterpurukan ketika terjadi bencana atau wabah, berbagai
kebijakan pemerintah yang diambil, seperti PSBB memang berdampak langsung pada
ekonomi, hal ini tentunya dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, baik itu
kaum elite maupun dari kalangan bawah, seperti para karyawan swasta , terutama
yang termasuk karyawan tidak tetap dan pekerja lepas yang memiliki pengahasilan
tidak menentu tiap harinya. Dapat kita lihat akibat dari mewabahnya virus ini,
banyak perusahaan yang mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan
kerja ( PHK ) terhadap karyawannya, seperti yang dilakukan oleh toko retail
Ramayana Depok yang mem-PHK 87 karyawannya, karena merasa tidak mampu untuk
membiayai aktivitas perusahaan kedepannya, tentunya itu menjadi pukulan bagi
karyawan walaupun mereka tetap diberi pesangon atas keputusan perusahaan
tersebut , selain itu kita dapat melihat contoh bagaimana dampak covid-19
disekitar kita, seperti para pedagang, terutama pedagang kecil yang mengeluh
omset penjualannya berkurang dikarenakan dampak Covid-19 ini, sehingga mereka
memutuskan menutup sementara usaha miliknya, bahkan memutuskan untuk gulung
tikar, banyak driver ojek online yang sama sekali tidak mendapat orderan
dikarenakan adanya aturan Physical
Distancing akibat adanya wabah ini. Bahkan lebih parahnya lagi, banyak
terjadi kejahatan yang memanfaatkan situasi seperti ini, contohnya saja
perampokan yang terjadi di Minimarket Cipayung, Depok, pada 15 April 2020 ,
dalam aksinya tersebut para kawanan perampok berhasil menggasak uang sebesar 35
juta rupiah . Dampak lain yang dirasakan secara langsung adalah melambungnya
harga bahan kebutuhan pokok yang semakin tak terkendali, hal ini sangat
memberatkan masyarakat terlebih bagi rakyat kecil dengan penghasilan kurang
dari rata- rata, banyak dari mereka terpaksa menahan lapar dikarenakan tidak
memiki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan bahan pokok yang melambung.
Telah dapat kita simpulkan, rakyat kecil sangat terpuruk akibat adanya wabah
Covid-19 ini, banyak dari mereka kehilangan pekerjaan, kebangkrutan usaha ,
maupun penurunan jumlah pengahasilan, namun
pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi dampak
tersebut, seperti memberikan bantuan kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat
yang kurang mampu atau yang membutuhkan, selain itu pemerintah juga memangkas
sebagain anggaran pembangunan untuk penanganan Covid-19 , dan tak sedikit pula
terdapat komunitas-komunitas yang juga ikut andil dalam memberikan bantuan
dalam rangka mengurangi dampak wabah Covid-19 terutama yang dirasakan oleh
rakyat kecil.
Saat ini perekonomian bak mati suri, ini menjadi
tugas utama pemerintah kedepannya pasca pandemi untuk memperbaiki perekonomian
rakyat adengan kebijakan-kebijakan baru atau dengan cara yang lain. Tak lepas
dari itu sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia bahu membahu untuk
membantu pemerintah dalam menaggulangi dampak Covid-19 agar perekonomian dapat
berjalan semestinya.