Suscríbete

Minggu, 07 Juni 2020

1 Tantangan, 2 Peluang, dan 3 Harapan Pariwisata Halal


1 Tantangan, 2 Peluang, dan 3 Harapan Pariwisata Halal

Oleh : Rezki Nur Hidayat

Pariwisata halal adalah industri wisata yang dalam pelayananya sesuai dengan aturan - aturan islam. Pariwisata halal merupakan industri pariwisata yang saat ini menjadi topik pembahasan. Pariwisata halal ditujukan kepada wisatawan muslim, tetapi tidak memungkiri wisatawan non muslim untuk mendapatkan layanan dari pariwisata halal tersebut. Sebelum masuk pada pembahasan selanjutnya izinkan saya mamanggil teman - teman pembaca dengan sebuatan kanda dan yunda yaaa.

Pada saat ini, banyak negara - negara yang sedang berlomba menerapkan pariwisata halal seperti penyediaan berbagai fasilitas pendukung (hotel, café,tempat makan, fasilitas ibadah dan lainnya), penyediaan fasilitas tersebut bertujuan untuk menarik wisatawan muslim untuk datang kenegaranya. Menurut perkiraan Global Muslim Travel Index (GMTI), nilai transaksi wisata muslim bisa mencapai US$ 220 miliar pada 2020, “WOW sangat besar bukan keuntungan yang bisa didapatkan”. Negara - negara Asia seperti Jepang, Thailand, Malaysia, Korea Selatan, dan eropa sudah mulai mengimplementasikan pariwisata halal tersebut. Tetapi Indonesia tidak akan kalah juga kanda & yunda, karena tahun ini Indonesia menjadi destinasi pariwisata halal terbaik nomor 1 menurut GMTI“. Indonesia satu satunya negara yang paling progresif dalam mengembangkan destinasi pariwisata halal,”kata CEO Crescent Ranting yang merupakan lembaga MasterCard yang menempatkan Indonesia di peringkat pertama satandar GMTI.

 “Kita harus bangga kanda & yunda  semua”, karena setelah banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah, maupun masyarakat, Indonesia dapat unggul dari 130 destinasi wisata yang ada di dunia. “WOW salut bukan”. Menurut TEMPO.CO yang sudah mengambil keterangan Menteri Pariwisata Arief Yahya  bahwa “Target Indonesia sebagai destinasi wisata halal terbaik dunia tercapai, ini membuktikan untuk mencapainya harus perlu rencana”, ia juga menjelaskan peningkatan Indonesia hingga menjadi no 1 terbaik didunia, sudah dirancang sejak 2015. Pencapain ini menurut saya sangatlah wajar , karena Indonesia menjadi negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, yang dapat mendorong berkembangnya pariwisata halal. Perlu kanda & yunda ketahui bahwa dalam .mencapai target ini pastinya memiliki tantangan, peluang dan harapan dalam mengimplementasikan pariwisata halal di setiap negara berikut penjelasannya :

A.Tantangan
            Setiap negara yang akan menerapkan pariwisata halal akan mendapatkan kendala atau tantangan karena faktor seperti:

1)        Persepsi masyarakat
Masyarakat di suatu negara memiliki persepsi yang berbeda - beda mengenai sesuatu yang asing atau sesuatu baru yang masuk ke negaranya misalnya K-Pop, pasti kanda dan yunda semua mengetahui K-pop khususnya yunda, “Sedikit cerita ya saya he he he,” saya pun disini jujur sangatlah tidak suka dengan adanya K-Pop, tetapi saya tetap menghargai karyanya, yang saya tidak suka ialah anggota boyband yang menurut cewek - cewek indonesia sangat keren, tampan, mempesona dan lain lain, dengan sebab itu eksistensi pria indonesia menurut saya menurun, terlihat ketika mereka lebih suka penyanyi korea dari pada indonesia, kalau kanda & yunda tidak percaya bisa di cek di laptop, hp temen - temen kanda & yunda yang suka K-Pop “he he he he”. Itu merupakan contoh yang pertama dari sesuatu yang asing atau baru yang berasal dari negara lain yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat, maaf kanda & yunda K-Pop hanya sebagai pembanding dari contoh yang pasti kanda & yunda tunggu yaitu masuknya pariwisata halal kedalam suatu negara. Masyarakat pasti memiliki perbedaan  dalam menilai masuknya pariwisata halal, mungkin ada yang menilai itu biasa saja karena wisata halal menjadi hal yang wajar bagi negara penduduk mayoritas muslim di suatu negara. Mungkin ada juga yang menilai sangatlah menyambut karena negara tersebut belum menerapkan pariwisata halal, bagi mereka dengan menerapkan pariwisata halal maka akan dapat memperkuat ekonominya sesuai dengan aturan islam. Pariwisata halal juga ada yang menolak karena kesalahpahaman menegenai pariwisata halal, kesalahpahaman yang dimaksud seperti masyarakat menganggap bahwa dengan masuknya pariwisata halal maka akan dapat mengubah budaya masyarakat tersebut, padahal yang saya ketahui pariwisata halal menekankan pada pelayanan terbaik kepada wisatawan tetapi tidak bertentangan dengan aturan islam.  Nah dengan adanya penolakan tersebut karena adanya persepsi yang berbeda maka maka hal itu menjadi tantangan dalam menerapkan pariwisata halal di setiap negara apalagi khususnya negara mayoritas non muslim.


B. Peluang
            Alasan mengapa negara dunia menerapkan pariwisata halal karena adanya peluang seperti

1)   Kuantitas penduduk muslim
Kanda & yunda pasti mengetahui bahwa jumlah penduduk muslim menduduki urutan kedua setelah Kristen yaitu sebesar 1,8 miliar atausetara dengan 24% dari populasi global. Menurut BBC.NEWS yang mengambil keterangan dari tim Peneliti Pew Research Center, bahwa pertumbuhan penduduk muslim  meningkat lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk kristen, dan menurut mereka islam akan menjadi agama terbesar di dunia pada 2075. Dengan adanya kondisi tersebut maka semakin meningkat juga transaksi dengan wisatawan muslim, hal itu akan mendorong keuangan dalam suatu negara.

2)        Objek wisata
      Walaupun pariwisata halal menekankan pelayanan terbaik yang sesuai dengan aturan - aturan islam, tetapi pastinya objek wisata juga berpengaruh. Karena objek wisata lah yang membuat wisatawan bisa datang ke tempat tersebut. Di Indonesia memiliki banyak objek wisata, yang itu bisa menjadi peluang dalam mengembangkan pariwisata halal.

C. Harapan
            Dalam mengimplementasikan pariwisata halal, suatu negara atau masyarakat menginginkan agar harapan harapannya bisa terpenuhi. Menurut saya harapan - harapan yang dimaksud seperti :

1)        Memperkuat ekonomi islam
Kanda - yunda semua, di  bahwa ekonomi islam belum sepenuhnya dimplementasikan  dinegara di dunia, seperti Indonesia. Tetapi para anggota dari FoSSEI ataupun pihak pihak lain, sedang berjuang agar ekonomi islam menjadi solusi untuk permasalahan ekonomi di dunia . Menurut saya ekonomi pada saat ini, sudah tercampur antara yang hak dan bathil, dan banyak masyarakat yang tidak menyadarinya. Maka adanya pariwisata halal sebagai sarana untuk mendakwahkan nilai nilai keislaman, bukan hanya masyarakat muslim tetapi dengan non muslim diseluruh penjuru dunia. Dengan adanya pariwisata halal yang pelayanan dan adab - adabnya sesuai dengan aturan - aturan islam yang jelas terbukti baik, dan menguntungkan maka akan dapat memperkuat ekonomi islam disuatu negara.


2)   Terpenuhinya kebutuhan wisatawan muslim
Sebelum adanya pariwisata halal, wisatawan belum sepenuhnya terpenuhi kebutuhannya, atau sulit dalam memenuhi kebutuhan pada saat berwisata, contoh yang sederhana yaitu
a.         Makanan halal
Ketika wisatawan muslim berkunjung ke negara lain, maka mereka sulit untuk mendapatkan makanan yang halal.
b.         Fasilitas ibadah
Fasilitas ibadah akan sulit didapatkan sebelum negara tersebut belum mengimplementasikan pariwisata halal.
                        Adanya persoalan diatas, maka hadirlah pariwisata halal sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, sehinga wisatawan puas dalam berwisata dimanapun.

3)        Munculnya produk produk halal
Berkembangnya pariwisata halal maka  akan mendorong munculnya produk - produk makan  dan minuman yang bersertifikasi halal, serta mendorong munculnya biro atau jasa pelayanan pariwisata yang sesuai dengan aturan - aturan islam.






Diberdayakan oleh Blogger.

Alamat Kesekretariatan

Student Union Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)
Jl. A. Yani Tromol Pos 1 Pabelan, Kartasura, Sukoharjo 57169, Indonesia

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Blog Archive

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts