Meruntuhnya Nilai Tukar
Rupiah Akibat Pandemi Covid-19
Oleh : Lathifah Febri
D.C
Bertambahnya tahun,
nilai tukar rupiah sering mengalami penurunan atau melemah. Hal ini tentunya
memberikan dampak kepada negara – negara lain terutama negara berkembang. Nilai
tukar rupiah yang melemah bukannya tanpa sebab, tetapi banyak faktor yang
menunjang hal tersebut, salah satunya yaitu virus corona atau covid-19 yang
berkembang saat ini.
Virus corona atau covid-19
merupakan virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Diketahui virus ini
berasal dari Kota Wuhan di China dan muncul pada akhir tahun 2019. Berdasarkan
penelitian, virus ini bisa menyebabkan kematian serta pasien yang terinfeksi
dan sembuh akan mengalami kerusakan permanen pada paru – paru dan antibodi. Selain
itu dampak dari virus ini dapat
mengguncang perekonomian global salah satunya nilai tukar rupiah.
Nilai tukar rupiah semakin melemah
diikuti semakin meningkatnya kasus virus corona di Indonesia. Selasa
(31/3/2020), nilai tukar rupiah berhasil rebound yang terapresiasi sebesar
0,17% di level Rp 16.310 dari Rp 16.338 di hari sebelumnya.
Melemahnya nilai tukar rupiah
akibat covid-19 dapat mempengaruhi para investor asing dan pelaku pasar untuk
menarik dananya dari Indonesia. Ini terjadi karena para investor masih menunggu
keseriusan pemerintah dalam menangani masalah penyebaran virus corona.
Oleh karena itu pemerintah perlu
meningkatkan upaya untuk menangani virus corona, salah satunya dengan
memastikan para tenaga medis di semua rumah sakit rujukan kasus covid-19 adanya
ketersediaan peralatan dan didukung dengan kelengkapan medis yang memadai,
seperti APD, masker, dan lain-lain. Hal ini bisa membuat sentimen positif pada
masyarakat dan pasar dalam menjaga nilai tukar rupiah.
Masyarakat juga perlu berhati – hati dan tidak disarankan untuk keluar
rumah kecuali apabila ada keperluaan yang mendesak. Para petugas berusaha untuk
membubarkan massa yang berkumpul terlalu banyak guna mengantisipasi adanya
penyebaran virus yang semakin meningkat. Pemerintah juga mulai membuat stategi
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berguna untuk mempercepat
penanggulangan sekaligus mencegah penyebaran corona yang semakin meluas di
Indonesia.