MEDIA E-LEARNING
GUNA PEMBELAJARAN DI ERA GLOBAL
Di
era globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi yang semakin
canggih saat ini, dan akses telekomunikasi semakin lebih cepat dan mudah. Tidak
dapat dipungkiri hal tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung
mempunyai dampak bagi masyarakat, baik kalangan terpelajar maupun bukan
kalangan terpelajar dengan berdampak positif atau pun negatif tergantung
pemanfaatannya.
Internet
merupakan salah satu hasil dari kecanggihan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi buatan manusia. Internet adalah singkatan dari Interconnected
Networking yang apabila diartikan dalam bahasa Indonesia berarti
rangkaian komputer yang
terhubung di dalam beberapa rangkaian jaringan. Dalam pendidikan adanya
internet memunculkan gagasan adanya distance learning atau
pembelajaran jarak jauh, hal ini di karenakan adanya keterbatasan dalam
pembelajaran di kelas dan kondisi pembelajaran sekarang yang membutuhkan
pembelajaran yang fleksible dalam waktu dan tempat. Salah
satu contoh distance learning adalah melalui e-learning.
Banyak pakar pendidikan memberikan defenisi
mengenai pembelajaran e-learning , seperti yang dipaparkan
oleh Siahaan (2004) dalam ”Penerapan e-learning Dalam Pembelajaran”
pada outlokk e-learning UI, bahwa e-learning
merupakan suatu pengalaman belajar yang disampaikan melalui teknologi
elektronika misalnya, internet, video/audio broadcasting, video/audio
conferencing, CD-ROOM (secara langsung dan tidak
langsung).
Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk
segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat
teknologi elektronik internet. Oleh karena itu, istilah e-learning lebih tepat
ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar
mengajar yang ada di sekolah/universitas ke dalam bentuk digital yang
dijembatani oleh teknologi internet (Purbo & Hartanto, 2002).
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi
pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan
dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat
saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut
pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau
instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses
oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar
tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik
sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula.
E-learning ini sendiri mempunyai beberapa karakteristik seperti yang telah
dikemukakan oleh Suyanto (2005) mengemukakan 4 karakteristik e-learning yang
terdiri dari:
1.
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik, dimana pengajar dan peserta
didik, peserta didik dan peserta didik, ataupun pengajar dan sesama pengajar
dapat berkomunikasi dengan relatif mudah tanpa dibatasi oleh hal-hal yang
protokoler.
2.
Memanfaatkan keunggulan komputer (media digital dan jaringan
komputer).
3.
Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri yang dapat disimpan di
komputer sehingga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja
bila yang bersangkutan membutuhkannya.
4.
Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar dan
hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan yang dapat dilihat setiap
saat di komputer.
a.
Kelebihan e-learning
Dari
berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang tersedia di
literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya
dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, kelebihan e-learning antara lain dapat
disebutkan sebagai berikut (Triluqman, 2007):
1.
Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik
dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular atau
kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh
jarak, tempat, dan waktu.
2.
Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang tersruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa
saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3.
Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan
dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
4.
Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet.
5.
Baik pendidik maupun peserta didik dapat melaksanakan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga
menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6.
Berubahnya peran peserta didik dari yang biasanya pasif menjadi
aktif.
7.
Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja,
bagi mereka yang bertugas di kapal, di luar negeri, dan sebagainya.
b.
Kekurangan e-learning
Walaupun
demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga
tidak terlepas dari berbagai kekurangan antara lain dapat disebutkan sebagai
berikut (Triluqman, 2007):
1.
Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik bahkan
antar-peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat
terbentuknya values dalam proses belajar-mengajar.
2.
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3.
Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada
pendidikan.
4.
Berubahnya peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran
konvensional.
5.
Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi
cenderung gagal.
6.
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet (mungkin hal ini
berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer).
Dengan
demikian, e-learning itu dapat diartikan sebagai suatu sistem dalam
pembelajaran yang mengacu pada penggunaan teknologi informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan karakteristik-karakteristik
seperti memanfaatkan jasa teknologi, memanfatkan keunggulan komputer,
menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, dan memanfaatkan jadwal belajar
yang dapat dilihat pada komputer, serta memberikan fasilitas yang dapat diakses
oleh pengajar dan peserta didik/mahasiswa secara pribadi. Jadi,
melalui pemanfaatan media elektronik dan teknologi informasi komunikasi dalam
kegiatan pembelajaran e-learning peserta didik dapat memperoleh kemudahan dalam
berinteraksi dengan materi pelajaran.