Suscríbete

Senin, 25 November 2019

Kritik Pedas KPAI terhadap PB Djarum


Kritik Pedas KPAI terhadap PB Djarum
Oleh : Ria Dwi Permatasari

Perkumpulan Bulu Tangkis atau dikenal dengan nama PB Djarum adalah perkumpulan dibawah naungan Djarum Foundation. Djarum Foundation merupakan yayasan yang bergerak di bidang sosial. Sedangkan Djarum Club yang membidangi bulutangkis. Belakangan ini ramai kabar bahwa KPAI memberi surat teguran kepada PB Djarum karena dianggap mengekploitasi anak.
KPAI menganggap bahwa baju para peserta yang bertuliskan Djarum secara tidak langsung mengenalkan pada anak-anak dibawah umur tentang brand Djarum yang identik dengan rokok sehingga dapat menjadikan anak-anak target sasaran konsumen. KPAI menganggap anak-anak harus dilindungi dan dijauhi dari keterpaparan rokok. Hal tersebut dibantah oleh PB Djarum karena logo pada baju yang bertuliskan Djarum adalah nama klub bukan mewakili perusahaan rokok.
Adanya surat teguran dari KPAI tersebut membuat media sosial menjadi ramai. Banyak yang menyuarakan ketidaksetujuan dengan hal yang dilakukan KPAI. Bagaimana tidak? Mengapa baru sekarang dipermasalahkan sedangkan PB Djarum sudah melaksanakan audisi umum ini sejak tahun 2006. Selama ini tidak ada masalah dengan baju yang bertuliskan Djarum dengan anak-anak yang mengenakan baju tersebut.
Adanya surat yang meminta PB Djarum menghentikan audisi, membuat masyarakat kesal dan marah. Selama ini, PB Djarum telah menyumbangkan atlet berprestasi seperti Liliana Natsir, Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan, dan lain sebagainya. Mereka semua telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Apabila PB Djarum menghentikan audisi pencarian bibit unggul bulutangkis, siapa yang akan menyumbangkan atlet-atlet calon bintang perbulutangkisan Indonesia?
Kritik dari KPAI tentang audisi bulutangkis yang digelar PB Djarum dipandang mengeksploitasi anak dan KPAI memandang audisi bulutangkis jadi ruang promosi merek dagang PB Djarum sebagai produsen rokok ternama di Indonesia, membuat PB Djarum membantah keras tudingan tersebut. Sorotan KPAI ini lalu mendapati banyak respon masyarakat.
Kritik KPAI ini membuat PB Djarum memutuskan menghentikan audisi PB Djarum atau pencarian bakat bulutangkis pada tahun 2020. PB Djarum menyebut ingin meredam polemik yang mencuat terkait tuduhan eksploitasi anak-anak dari KPAI. Banyak pihak yang menyayangkan keputusan PB Djarum terlebih lagi orang tua dengan anak-anak yang ingin mengikuti audisi tersebut.
Dibalik kritik KPAI, banyak orang tua mengantar anaknya mengikuti audisi PB Djarum dengan penuh perjuangan sampai ada yang harus mengutang untuk biaya pemberangkatan. Semua itu dilakukan untuk impian anaknya agar menjadi atlet bulutangkis nasional. Setelah lolos seleksi, semua pembiayaan ditanggung oleh PB Djarum sehingga tidak merepotkan orang tua. Hal ini mendapat perhatian masyarakat yang cukup miris didengar.
Cuitan masyarakat semakin memanas dan geram dengan apa yang dilakukan KPAI hingga menjadi trending topic Indonesia. Kemenpora (Kementerian Pemuda dan Olahraga) dan PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) berusaha menyelesaikan permasalahan antara KPAI dengan PB Djarum di meja mediasi. Usaha tersebut menghasilkan kesepakatan berupa :
  1. KPAI mencabut surat yang meminta PB Djarum menghentikan audisi.
  2. PB Djarum tetap melanjutkan audisi pencarian bibit unggul atlet bulutangkis Indonesia.
  3. PB Djarum sepakat mengubah nama yang semula Audisi Umum PB Djarum 2019 menjadi Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis tanpa menggunakan logo, merek, dan brand image Djarum.
  4. Kemepora, KPAI, dan PBSI sepakat memberi kesempatan kepada PB Djarum untuk melakukan konsolidasi internal guna melanjutkan audisi di tahun 2020.
Kesepakatan itu mempertimbangkan ketersediaan atlet muda secara selektif dan berjenjang. Sebab, cabang olahraga bulutangkis menjadi penyumbang utama perolehan medali di sejumlah event olahraga. Setelah kesepakatan tersebut, semoga PB Djarum tetap melanjutkan audisi beasiswa Bulutangkis di tahun 2020 dan seterusnya. Masyarakat hanya berharap PB Djarum tidak menghentikan audisi tersebut.

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Blog Archive

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts