Suscríbete

Senin, 25 November 2019

Penentuan Mata Uang




Penentuan Mata Uang
Oleh : Lukcman Arief

Dalam beberapa abad terakhir hingga sekarang sistem kapitalisme berkembang dengan sangat cepat. Sistem kapitalisme menggunakan bank sebagai ujung tombaknya. Sistem kapitalisme diterima dengan baik oleh semua negara yang ada di dunia dengan sitem perbankan sbegai ujung tombaknya. Hal ini disebabkan sistem perbankan dinilai dapat dijadikan sebagai suatu alat atau metode untuk mempermudah pembiayaan suatu kebutuhan. Selain itu sistem perbankan dinilai dapat menyejahterakan masayarakat karena dengan aktivitasnya pihak bank dapat membantu masyarakat yang kekurangan modal agar dapat meminjam uang sehingga dengan pinjaman uang tersebut diharapkan dapat memutar roda perekonomian masayarakat. Padahal pinjaman yang dilakukan oleh bank kepada masyarakat dapat membebani masyaraat, karena mereka harus mebayar bunga dari pinjaman mereka tersebut. Selain itu, bunga yang ditetapkan oleh bank dapat meningkatkan laju inflasi.
Disisi lain perbankan diseluruh dunia dalam melakukan aktivitasnya pasti menggunakan mata uang seusai dengan mata uang yang berlaku pada suatu negara tertentu. Mata uang yang ada diantara satu negara dengan yang lain pasti memeiliki perbedaan -kecuali pada bebeapa bagian negara eropa yang menggunakan mata uang sama-, perbedaan mata uang juga berpengaruh pada nilai mata uang. Nilai mata uang pada negara tertentu lebih tinggi daripada nilai mata uang yang ada di beberapa negara yang lain. Sehingga apabila seseorang yang berada di negara X ingin bertransaksi dengan seseorang yang berada di negara Y maka orang yang berada di negara X harus mengkonversikan nilai mata uangnya agar sesuai dengan mata uang yang ada di negara Y. Hal ini menyebabkan terdapat perbedaan harga/nilai suatu barang yang justru dapat merugikan salah satu pihak.
Perbedaan nilai mata uang tersebut dapat dinilai wajar oleh orang-orang yang mendukung sistem kapitalisme karena mereka berpendapat telah melakukan penyesuaian nilai mata uang yang ada diantara negara-negara yang ada. Padahal hal tersebut merupakam suatu bentuk kedholiman/kejahatan terselubung. Pihak yang paling dimanfaatkan dalam sistem ini adalah orang-orang yahudi dan nasrani.
Pihak yahudi dan nasrani merupakan orang-orang yang pertama kali menggunakan, menerapkan dan mengenalkan sistem perbankan. Yahudi dan nasrani yang pada saat itu (sekitar abad 16) diwakilkan oleh negara Inggris dan Perancis. Pada saat itu negara Inggris dan Perancis meruapakan negara yang kuat dan saling bersaing satu dengan yang lain. Pada saat itu mereka saling berlomba untuk menjadi lebih kuat. Hingga satu saat mereka merencanakan suatu niat untuk menjelajah dunia agar dapat menambah kekuatan mereka. Akhirnya mereka menyiapkan armada laut mereka, namun pada saat itu Inggris sedang terjebak dalam kondisi kekurangan dana untuk memperbaiki aramada lautnya, sehingga salah seorang diantara mereka ada yang berpendapat  dengan melakukan sebuah terobosan baru degan menghadirkan sistem perbankan dengan metode-metode pembiayaannya. Dalam waktu beberapa hari saja kekurangan dana yang akan digunakan untuk memperbaiki armada laut  sudah dapat tertutupi. Sejak saat itu sistem perbankan digunakan oleh mereka, karena mereka menilai hal tersebut menguntungkan. Mereka (Inggris, Perancis dan beberapa negara Eropa lain) mengenalkan metode perbankan mereka kepada seluruh wilayah yang mereka datangi, termasuk amerika, afrika, hingga asia. Dengan demikian telah tampak dengan jelas bahwa sistem perbankan dan permainan nilai mata uang yang ada sekarang adalah buatan kaum yahudi dan nasrani. Sistem ini justru akan merugikan kaum muslimin secara khusus dan manusia secara umum. Perbedaan nilai mata uang akan menjatuhkan perekonomian negara tertentu dan akan meninggikan negara yang lain. Sehingga apabila masing-masing negara berupaya dengan berproduksi menghasilkan barang dan jasa dengan tingkat yang sama, maka kedaan perekonomian dunia akan tetap sama saja, yang memiliki nilai mata uang yang rendah akan tetap menjadi negara yang berpenghasilan paling sedikit, negara yang nilai mata uangnya berada ditengah-tengah akan naik-turun dengan fluktuatif, sedangkan negara yang memiliki nilai mata uang yang tinggi akan tetap berada pada titik tertinggi dalam perekonomian dunia.
 Selain itu nilai mata uang juga selalu berubah mengikuti laju inflasi yang semakin bertambah naik setiap tahun. Sedangkan inflasi sendiri terjadi salah satu penyebabnya adalah praktik riba yang diterapkan oleh bank. Oleh sebab itu saya berpendapat bahwa, mata uang yang dapat mennyamaratakan nilai mata uang diantara satu negara dengan negara yang lain hanyalah dinar dan dirham. Dimana dinar dan dirham memiliki nilai yang konsisten dan sama terhadap komoditi barang ekonomis. Apabila dinar dan dirham dijadikan sebagai mata uang dunia, maka kegiatan perdagangan internasional akan semakin mudah dan luas, perputaran roda perekonomian semakin lancar, pemerataan kekayaan semakin meningkat sehingga kesejahteraan masyarakat setiap negara dapat lebih mudah tercapai. 


Penulis: Ade Luckman Arief

Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Blog Archive

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts