Suscríbete

Sabtu, 13 Juni 2020

Generasi Muda Penerus Bangsa


Generasi Muda Penerus Bangsa
Oleh : Faidhatul Achsani

Agent of change, mungkin memang kata-kata itu tidak asing lagi kita dengar untuk para generasi muda. Yang mana dituntut untuk bisa membawa perubahan oleh bangsa ini khususnya.  Lantas perubahan yang bagaimana?  Berubah dari satu tempat ke tempat lain? Perubahan yang membawa dampak baikkah? Ataupun sebaliknya. Tapi akankah semua pemuda memiliki kesadaran akan hal itu? Akankah semua bisa dan mampu merealisasikan kedalam kehidupan nyata? Ya jawabannya ada didalam diri kita.

Bukan suatu hal yang mudah untuk bisa merubah bangsa ini menjadi lebih baik lagi. Tentunya melewati proses yang panjang dan berliku-liku. Dalam poses tersebut tentu adanya sebuah perjuangan dan pengorbanan untuk bisa mendapatkan hasil yang memuaskan. Jerih payah usaha keras akan selalu menjadi saksi bisu perjuangan ini. Awal yang harus kita lakukan adalah dengan merubah diri kita sendiri. Merubah cara berfikir, merubah gaya hidup, merubah hal-hal yang mungkin kurang bermanfaat untuk kita. Karena ini sangatlah berpengaruh untuk masa depan kelak.  Lantas merubah yang bagaimana? Dengan menjadi pribadi yang lebih baik lagi tentunya, selalu berfikir positif  akan masa depan yang cerah dan melakukan segala hal yang bisa membuat diri kita berkarya entah untuk diri sendiri atau bahkan bisa dinikmati oleh linkungan kita. Karena kita menjadi mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang berpendidikan dan memiliki tanggungjawab serta fungsi sosial terhadap masyarakat secara umum.

Ketika sudah mulai memperbaiki diri sendiri, bukan suatu persoalan lagi untuk tidak mengajak orang lain. Karena ini menjadi tanggungjawab kita. Sebagai masyarakat indonesia yang tentunya beraneka ragam budaya adat istiadat dan perbedaan ras. Bukan saling memecah belah antar suku, melainkan bekerjasama saling membantu. Bukan menjelekkan antar budaya, melainkan saling menjaga kelestariannya. Bukan saling menghina perbedaan yang ada, melainkan memperkuat persatuannya. Karena bumi ini sudah semakin tua, tak layak kita perkosa, melainkan kita rawat sepenuhnya. Bumi ini sedah semakin rapuh, tak layak kita bikin ricuh, melainkan kita jaga dengan sungguh. Takut gagal? atau takut untuk bersaing? Memang kata-kata itu sering kali menghantui kita. Gagal, gagal, dan gagal mainset itu yang akan membuat kita pesimis dalam melakukan sesuatu. Padahal untuk sekedar memulai saja belum, mengapa takut untuk gagal? Mungkin itu gagal menurut kita, bisa jadi Allah sedang menunjukkan jalan lainnya. Karena Allah tahu mana yang terbaik untuk hamba-Nya.

Pernahkah kita mendengar istilah creative minority? Itu yang mungkin sering di dengar oleh kalangan mahasiswa. Lantas apakah itu creative minority? Kurang lebihnya  adalah kemampuan suatu masyarakat untuk tetap bertahan yang dimotori oleh sekelompok kecil orang yang secara kreatif menggagas dan mengaplikasikan ide dan solusi-solusi baru untuk menghadapi tantangan yang ada. Ide dan solusi tersebut sangatlah tepat dan sesuai dalam menjawab tantangan yang ada. Sebagai mahasiswa yang mana dipandang orang yang berpendidikan harus bisa mencerdaskan kehidupan bangsa. Pergerakan mahasiswa sebagai creative minority harus tetap berjuang di tengah keengganan mahasiswa lain dalam berpartisipasi ikut serta dalam pergerakan dan organisasi pergerakan yang ada. Dari hal kecil dapat menjadi besar jika kita yakin apa yang kita lakukan untuk kemaslahatan umat.

Dimulai dari gerakan kecil yang giat dalam mengawal pembangunan bangsa yang dilakukan pemerintah dan kegiatan soisal kemasyarakat yang dibangun  kembali, bersikap kritis dan tidak apatis terhadap perubahan yang ada atau bahkan bersikap netral. Dari gerakan kecillah perubahan kembali muncul. Saya yakin gerakan creative minority akan menjadi creative mayority di negeri ini. Jika kita semua sadar akan peran kita sebagai agent of change dan social control. Mulailah dari sekarang, Jika tidak dari kita siapa lagi, Jika tidak dari sekarang kapan lagi.





Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Blog Archive

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts