Suscríbete

Minggu, 07 Juni 2020

Ekonomi Rakyat Kecil Saat Pandemi


Ekonomi Rakyat Kecil saat Pandemi

Perekonomian memiliki andil yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tak heran berbagai sektor kehidupan tak akan lepas dari campur tangan suatu sistem ekonomi. Ekonomi disuatu negara bisa jadi mengalami keterpurukan yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kesenjangan produktifitas akibat lemahnya alokasi aset ataupun faktor produksi, tidak seimbangnya struktur didalam sektor produksi, stok utang luar negeri swasta yang besar, lemahnya sistem perbankan di suatu negara dan tidak jelasnya perubahan politik, selain itu adanya suatu wabah atau bencana disuatu negara juga akan menimbulkan suatu krisis ekonomi, yang dapat menyebabkan lemahnya nilai tukar pada uang, penurunan pada jumlah produksi, rantai pasokan dan konsumsi.

Pada akhir Desember 2019 dunia dihebohkan virus baru yaitu Covid-19 yang berasal dari kota Wuhan, China, penyebaran virus ini sangat pesat dan sulit dikendalikan, hampir seluruh dunia terinveksi oleh Covid-19 ini, virus yang inang asalnya dari hewan mamalia bersayap (kelewawar)  ini diketahui telah masuk di Indonesia pada akhir Febuari, dan diumumkan secara resmi oleh Pemerintah pada tanggal 2 Maret, 2020. Kian hari kasus positif akibat wabah ini semakin bertambah,akhirnya beberapa daerah mengajukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakla Besar) Pada Kemenkes, untuk mengurangi bertambahnya kasus positif dan menekan penyebaran virus mematikan ini.

Telah dikatakan diatas perekonomian suatu negara akan mengalami keterpurukan ketika terjadi bencana atau wabah, berbagai kebijakan pemerintah yang diambil, seperti PSBB memang berdampak langsung pada ekonomi, hal ini tentunya dirasakan oleh berbagai lapisan masyarakat, baik itu kaum elite maupun dari kalangan bawah, seperti para karyawan swasta , terutama yang termasuk karyawan tidak tetap dan pekerja lepas yang memiliki pengahasilan tidak menentu tiap harinya. Dapat kita lihat akibat dari mewabahnya virus ini, banyak perusahaan yang mengambil keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terhadap karyawannya, seperti yang dilakukan oleh toko retail Ramayana Depok yang mem-PHK 87 karyawannya, karena merasa tidak mampu untuk membiayai aktivitas perusahaan kedepannya, tentunya itu menjadi pukulan bagi karyawan walaupun mereka tetap diberi pesangon atas keputusan perusahaan tersebut , selain itu kita dapat melihat contoh bagaimana dampak covid-19 disekitar kita, seperti para pedagang, terutama pedagang kecil yang mengeluh omset penjualannya berkurang dikarenakan dampak Covid-19 ini, sehingga mereka memutuskan menutup sementara usaha miliknya, bahkan memutuskan untuk gulung tikar, banyak driver ojek online yang sama sekali tidak mendapat orderan dikarenakan adanya aturan Physical Distancing akibat adanya wabah ini. Bahkan lebih parahnya lagi, banyak terjadi kejahatan yang memanfaatkan situasi seperti ini, contohnya saja perampokan yang terjadi di Minimarket Cipayung, Depok, pada 15 April 2020 , dalam aksinya tersebut para kawanan perampok berhasil menggasak uang sebesar 35 juta rupiah . Dampak lain yang dirasakan secara langsung adalah melambungnya harga bahan kebutuhan pokok yang semakin tak terkendali, hal ini sangat memberatkan masyarakat terlebih bagi rakyat kecil dengan penghasilan kurang dari rata- rata, banyak dari mereka terpaksa menahan lapar dikarenakan tidak memiki uang yang cukup untuk membeli kebutuhan bahan pokok yang melambung. Telah dapat kita simpulkan, rakyat kecil sangat terpuruk akibat adanya wabah Covid-19 ini, banyak dari mereka kehilangan pekerjaan, kebangkrutan usaha , maupun penurunan jumlah pengahasilan, namun  pemerintah telah melakukan berbagai usaha untuk mengurangi dampak tersebut, seperti memberikan bantuan kebutuhan bahan pokok kepada masyarakat yang kurang mampu atau yang membutuhkan, selain itu pemerintah juga memangkas sebagain anggaran pembangunan untuk penanganan Covid-19 , dan tak sedikit pula terdapat komunitas-komunitas yang juga ikut andil dalam memberikan bantuan dalam rangka mengurangi dampak wabah Covid-19 terutama yang dirasakan oleh rakyat kecil.

Saat ini perekonomian bak mati suri, ini menjadi tugas utama pemerintah kedepannya pasca pandemi untuk memperbaiki perekonomian rakyat adengan kebijakan-kebijakan baru atau dengan cara yang lain. Tak lepas dari itu sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia bahu membahu untuk membantu pemerintah dalam menaggulangi dampak Covid-19 agar perekonomian dapat berjalan semestinya.




Diberdayakan oleh Blogger.

Text Widget

Sample Text

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surakarta 57162, Indonesia
Kampus 2 UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB-UMS)

Followers

Stats

Didukung Oleh

Didukung Oleh

Blog Archive

Link Blog

BTemplates.com

Popular Posts